Laporan Wartawan Tribun Bali, Ayu Dessy Wulansari
TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Pecinta masakan Italia tentu tidak bisa dilepaskan dari yang namanya pizza.
Sajian yang terbuat dari adonan roti diberi berbagai jenis topping ini menjadi primadona dan populer hampir di setiap kalangan.
Pizza di tempat ini diolah dengan cara tradisional, dibakar di dalam tungku. (Tribun Bali/Ayu Dessy)
Ada banyak restoran bernuansa Italia yang menghadirkan pizza sebagai menu andalannya.
Namun bagi yang ingin merasakan cita rasa yang autentik, Tartufo Ristorante Pizzeria patut untuk dikunjungi.
Berada di kawasan Ubud yang kini menjadi surga wisata dan kuliner di Bali, restoran ini terletak di Jalan Sanggingan, Ubud, Gianyar, Bali, sekitar satu jam perjalanan dari pusat Kota Denpasar.
Dari namanya, Tartufo Ristorante Pizzeria merupakan restoran dengan spesialisasi menu Italian food.
Tidak hanya berbagai jenis pizza, pasta, dan hidangan Italia lainnya pun dapat mudah ditemukan di restoran yang beroperasi sejak dua tahun lalu itu.
Tartufo memiliki beberapa menu andalan.
Satu di antaranya tentunya adalah pizza.
Bahan baku pembuatan pizza seluruhnya didatangkan langsung dari Italia. (Tribun Bali/Ayu Dessy)
Pizza identik dengan bentuknya yang bundar dan pipih.
Namun di Tartufo, pizza dibuat memanjang hingga satu meter.
1 Meter Pizza ini bisa dikatakan sebagai signature dish dari Tartufo.
Manager restoran sekaligus chef Tartufo, Francesco Solinas mengatakan, bahan-bahan yang dipakai untuk semua hidangan di restoran didatangkan dari Italia untuk menjaga keasilian cita rasa masakannya.
Dough pizza juga dibuat secara handmade atau tanpa bantuan mixer saat mengaduk adonan hingga menjadi kalis.
“Masak pizzanya juga masih tradisional karena pakai tungku dan api kayu. 1 Meter Pizza ini bisa dimakan sampai 8 atau 10 orang. Tomato sauce yang dipakai juga homemade,” ujar pria berkebangsaan Italia tersebut.
Olahan 1 Meter Pizza yang ditawarkan oleh Tartufo memiliki beragam jenis.
Galetto bercita rasa lembut sebagai hidangan pencuci mulut. (Tribun Bali/Ayu Dessy)
Seperti Campana, Ligure, Ortolana, Cinque Formaggi, Calabrese, Quottro Stagioni, Tonno, Puglia, Napoletana, Tartufo, Margherita, Frutii di mare, dan Tropical.
Bagi yang ingin mencicipi pizza tanpa isian daging, dapat mencoba Ortolana.
“Isi dari pizza ini ada terong, zucchini, paprika, mushroom, black olive, tomato sauce, dan keju mozarella,” kata Francesco.
Setelah selesai dibakar, pizza dipotong menjadi bentuk jajar genjang. Tekstur roti terasa renyah dan gurih.
Perpaduan rasa dari topping menambah kenikmatan pizza yang dihadirkan Tartufo.
Rasa asam dan segar dari saus tomat dan lelehan keju mozarella siap memanjakan lidah pengunjung.
Tartufo juga menyediakan olive oil yang ditempatkan dalam sebuah botol dan berisi chili flakes atau cabai kering.
Bisa dikatakan ini merupakan bumbu untuk penambah rasa pedas.
Di Italia sana, bumbu ini merupakan cara tradisional orang-orang saat menyantap pizza.
Selain 1 Meter Pizza, pizza lainnya yang dapat ditemui di restoran ini adalah 50 Cm Pizza.
Bentuknya seperti kebanyakan pizza pada umumnya, yakni berbentuk lingkaran dengan diameter 50 centimeter.
Pilihannya pun beragam seperti 1 Meter Pizza.
Selain pizza, masakan Italia yang tak kalah nikmatnya adalah pasta.
Tartufo menyajikan hidangan pasta yang cukup lengkap.
Ada Ravioli, Penne,Fettuccine, Spaghetti, Lasagna, hingga Cannelloni.
Dengan suasna bangunan yang semi terbuka, membuat atmosfer di Tartufo Ristorante Pizzeria terasa segar.
Beberapa hiasan dan lukisan bertemakan Italia menghiasi dinding restoran.
Kapasitas restoran ini bisa mencapai hingga 75 pengunjung dan buka setiap hari mulai pukul 11.00-23.00 Wita.
Oven tungku
Ciri khas dari Tartufo Ristorante Pizzeria adalah pembakaran pizza yang masih menggunakan oven tradisional atau yang disebut oven tungku.
Bentuk oven tradisional ini seperti kubah yang disusun dari material tanah.
Saat adonan pizza sudah siap untuk dibakar, pizza dimasukan ke dalam mulut tungku dan ditutup agar pembakaran dapat merata.
Pembakaran dengan cara seperti ini menghasilkan rasa dan aroma pizza menjadi berbeda dan khas, tidak seperti menggunakan oven elektronik.
Kayu yang dipakai sebagai bahan pembakaran hanya menggunakan jenis kayu dari tanaman kopi.
Harum dari bahan yang digunakan pun tercium nikmat.
"Pakai kayu kopi agar tidak terlalu cepat terbakar kayunya dan oven jadi cepat lebih panas. Ada aroma dari kayu dan caranya asli seperti di Italia. Kalau pakai oven elektrik, aromanya akan beda. Tidak nikmat seperti pakai kayu," ungkap Francesco.
Gelato Lembut
Selain pizza dan pasta, ada menu lain yang ditawarkan Tarfuto. Pollo Marinato Al Limone namanya.
Olahan daging ayam ini di-roast dengan suhu tertentu sehingga tekstur daging menjadi empuk, lembut, dan juicy.
Jus yang masih ada di dalam daging membuat aromanya khas karena berpadu dengan bumbu lain khas Italia yang digunakan.
Sebagai penambah rasa, di piring saji disediakan garam, merica, dan jeruk nipis.
"Daging ayam di marinate dulu dengan lemon, Italian herbs, garlic, garam, dan olive oil," jelas Francesco.
Satu porsi hidangan ini dilengkapi dengan kentang panggang, roti, dan sayuran yang dipanggang.
Ukuran ayam tergolong cukup besar sehingga mengenyangkan jika disantap sendirian.
Sebagai hidangan pencuci mulut, aneka rasa gelato siap dihidangkan.
Gelato dibikin secara homemade dengan bahan berkualitas. Rasanya lembut dan ringan, berbeda dengan es krim.
Ada banyak varian rasa gelato, seperti cokelat, stoberi, tiramisu, salty peanut, mix berry, dan masih banyak lagi. (*)
Daftar Menu:
1 Meter Pizza
Campana : Rp 230 ribu
Ligure : Rp 270 ribu
Ortolana : Rp 210 ribu
Cinque Formaggi : Rp 300 ribu
Calabrese : Rp 270 ribu
Quottro Stagioni : Rp 280 ribu
Tonno : Rp 300 ribu
Puglia : Rp 300 ribu
Napoletana : Rp 280 ribu
50 CM Pizza
Campana : Rp 130 ribu
Ligure : Rp 150 ribu
Ortolana : Rp 120 ribu
Cinque Formaggi : Rp 170 ribu
Calabrese : Rp 150 ribu
Quottro Stagioni : Rp 160 ribu
Tonno : Rp 170 ribu
Puglia : Rp 170 ribu
Napoletana : Rp 160 ribu
Others
Pollo Marinato Al Limone : Rp 90 ribu
Caprese : Rp 100 ribu
Cannelloni : Rp 60 ribu