News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kuliner

Nasi Jamblang Mang Dul, Langganan SBY Saat Berada di Cirebon

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seporsi nasi jamblang khas Cirebon.

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Nasi Jamblang Mang Dul menjadi rumah makan yang sering dikunjungi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat ke Cirebon.

Menurut pemilik, Fitri, nasi jamblangnya bahkan sering dibawa ke Cikeas oleh ajudan Presiden RI keenam ini.

Fitri bercerita SBY bisa tahu jika ajudannya membeli nasi jamblang dari tempat lain.


Nasi jamblang khas Cirebon.  (Kompas.com/Sri Noviyanti)

"Kalau beli di tempat lain rasanya beda, suka tidak dimakan dan dikasih ke orang," papar Fitri sambil melayani pengunjung, Kamis (10/9/2015).

Nasi jamblang adalah nasi yang dibungkus dengan daun jati.

Porsinya kecil, hanya segepal tangan orang dewasa. Proses memasaknya sama seperti nasi biasa.

"Bedanya, kalau nasi jamblang, diakul (diaduk) dulu pakai kipas sampai dingin, baru dibungkus daun jati," terang Fitri.

Nasi jamblang memang disajikan saat dingin. Lauk pendampingnya terdiri dari tahu sayur, ikan asin, satai kentang, tempe, dan prekedel.

Semua disajikan dingin. Di luar itu, Fitri juga menambahkan pepes, kerang, dan daging.

"Tapi itu cuma tambahan dari saya, kalau aslinya lauknya ya cuma yang tadi," katanya.

Karena disajikan saat dingin, nasi jamblang bisa bertahan hingga malam.

Itulah sebabnya makanan ini dapat dipesan di Cirebon dan diantar ke Jakarta. Syaratnya, nasi dan lauknya harus dibungkus secara terpisah.


Nasi Jamblang khas Cirebon adalah nasi dingin yang dibungkus daun jati. (KOMPAS.COM/JONATHAN ADRIAN)
 

Nasi jamblang sejatinya adalah makanan khas Desa Jamblang, Kabupaten Cirebon.

Setiap hari, warga desa akan berkeliling kota menjual nasi ini. Meski demikian, Fitri mengaku memilih memasak sendiri nasi jamblangnya.

Nasi Jamblang Mang Dul terletak di Jl. Cipto Mangunkusumo No.4, Cirebon.

Buka dari pukul 5 pagi hingga siang. Kemudian buka lagi sore hari sekitar pukul 5 sore hingga malam.

Sebungkus nasi polos dihargai Rp 2.000, sedang untuk lauk pauknya dibuka dari harga Rp 1.000.

Fitri adalah generasi kedua setelah Mang Dul yang menjalankan rumah makan ini.

Ia menjalankan usaha berdua dengan saudaranya. Jika akhir pekan, dalam sehari Fitri bisa meraup omset sekitar Rp 20 juta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini