News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Travel Story

Jika Turis Asing Lebih Suka Honeymoon di Kuta dan Jimbaran, Turis Lokal Justru Pilih Tempat Ini

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Makan malam romantis di Swept Away yang berada di The Samaya Ubud, Bali.

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Bali menjadi peringkat keenam di dunia untuk tujuan bulan madu (honeymoon) versi U.S News.

Dalam voting tersebut, wisatawan mancanegara (wisman) memilih Bali di antara tempat wisata lain yang didominasi wisata pantai.


Tempat romantis di Jimbaran.  (rimbajimbaran.com)

Dikutip dari U.S News, voting ini dilakukan untuk membantu para pasangan yang baru menikah dalam menemukan destinasi bulan madu terbaik.

U.S News menerima ribuan ulasan dari wisatawan yang berpartisipasi dalam voting serta pendapat para ahli untuk menentukan destinasi bulan madu terbaik di dunia.

Salah satu wisatawan, Gamaliel, yang memilih berkomentar tentang destinasi Bali. "Beraneka tempat budaya di Bali," tulisnya di kolom komentar.

 Menurut Ketua Harian Bali Wedding Association (BWA), Marcelino Wauran, wisman menyukai lokasi bulan madu di wilayah pantai di wilayah selatan Bali seperti Kuta, Sanur, Seminyak, Nusa Dua dan Jimbaran.

“Untuk wisatawan lokal ada sekitar 23 persen yang memilih Ubud sebagai lokasi honeymoon dengan alasan tempatnya romantis. Sementara 77 persen sisanya memilih honeymoon ke luar negeri, seperti Thailand atau Malaysia, dengan harga yang cukup kompetitif,” kata Marcelino, Kamis (10/9/2015).


Ubud.  (Fourseasons.com)

"Sementara bagi pasangan yang lebih tua, lebih memilih Sanur. Mereka biasanya melakukan second honeymoon di Sanur, karena lokasinya juga mendukung."

Selain diminati wisman, daya tarik Bali juga menjadi destinasi bulan madu untuk wisawatan nusantara (wisnus). “Untuk wisatawan lokal lebih memilih honeymoon di wilayah Ubud,” tambah Marcelino Wauran.

Terkait perkembangan pariwisata Bali, Marcelino mengimbau pemerintah untuk semakin menggencarkan iklan dengan opsi yang bervariatif.

“Misalkan saja adanya promosi saluran iklan melalui channel televisi kabel atau situs online dunia, sehingga bisa dilihat banyak orang,” katanya.

Sementara untuk pihak swasta, Marcelino menyarankan agar bisa berkomitmen, konsisten dan tetap menjaga kondusifitas pariwisata di Bali.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini