News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Yogyakarta

Pasar Beringharjo di Jogja Bukan Hanya Surga Batik, Tapi Juga Pusatnya Uang-uang Kuno Zaman Baheula

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang pamerkan uang-uang kuno dagangannya di Pasar Beringharjo, Yogyakarta.

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Tak berlebihan kalau Pasar Beringaharjo di Yogyakarta disebut-sebut sebagai pasar berskala terbesar di kota pelajar ini.

Betapa tidak? Anda akan menemukan beragam jenisĀ  barang yang dijual.

Selama ini pasar yang berada di pusat kota Yogyakarta ini dikenal sebagai surganya batik, tetapi sebenarnya banyak hal menarik lainnya yang dapat anda temukan di sana.

Beragam cinderamata, kerajinan khas Yogyakarta dapat dengan mudah anda temukan di Beringharjo.

Di salah satu sudut pasar Betingharjo ada pemandangan menarik, ketika uang-uang kuno, patung-patung kuno, perabotan rumah tangga lawas, dan barang-barang kuno berumur ratusan tahun ditata rapi di meja sederhana.


Pedagang pamerkan uang-uang kuno dagangannya di Pasar Beringharjo, Yogyakarta.

Barang-barang kuno tersebut adalah salah satu jenis barang dagangan yang ada di pasar Beringharjo.

Lapak-lapak penjual barang antik ini sedikit tersembunyi. Letaknya berada di sepanjang jalan kecil yang ada di utara pasar Beringharjo.

Beberapa pemilik lapak barang antik terlihat merapikan barang dagangannya dan sesekali menawarkan barang dagangannya kepada pengunjung pasar yang melintas.

Salah satu penjual barang antik di pasar Beringharjo adalah Yuyun Marlina (35). Perempuan asal Berbah, Sleman, tersebut telah berjualan barang antik sejak 18 tahun yang lalu.

"Saya meneruskan usaha dari ibu. Dulu ibu berjualan kurang lebih selama 30 tahun," ujar Yuyun.

Barang yang paling banyak dijual oleh Yuyun adalah uang lawas.

Koin dari masa pemerintahan Belanda di Indonesia, koin Cina lawas berumur ratusan tahun, hingga uang rupiah dari tahun yang beragam ada di lapak miliknya.

Tidak hanya uang logam/ koin, Yuyun pun juga memiliki koleksi uang kertas.


Deretan uang kuno diperjualikan di Pasar Beringharjo, Jogja.

"Jenis uang lawas yang paling susah dicari adalah uang dari masa pemerintahan Belanda, yang sering disebut Benggol oleh orang Jawa," kata Yuyun.

Untuk mendapatkan uang-uang lawas tersebut ada beberapa orang yang sering menjual kepadanya.

Tidak jarang Yuyun juga berburu uang lawas dan barang klasik lainya hingga ke luar kota, seperti Semarang dan Jakarta.

Dikatakan Yuyun, uang lawas yang dijual sering dibeli untuk keperluan emas kawin, selain itu juga banyak kolektor uang yang mendatangi lapaknya.

"Tidak jarang pula wisatawan luar negeri yang cari uang klasik dan barang klasik di sini," ujarnya.

Uang-uang lawas tersebut Yuyun jual mulai dari Rp. 5 ribu hingga Rp. 200 ribu per bijinya.



Selain menjual uang klasik, beberapa barang klasik seperti klontong sapi, setrika klasik, patung, cetakan kue, bel dokar, adalah barang-barang lain yang dijual Yuyun.

Barang-barang tersebut sebagian terbuat dari kuningan sehingga kualitas baik, dan banyak dicari orang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini