TRIBUNNEWS.COM - Malam ini saya lagi ada di Malang. Sore tadi mendarat di bandara Abdurrahman Saleh Malang dengan suasana cerah ceria.
Kesempatan kalau lagi di kota ini selalu kusempatkan mampir ke toko Oen.
Sambil nostalgia sekedar makan ice cream di toko legendaris yang telah berdiri sejak tahun 1930. Aku kalau travelling senengnya sendirian.
Orang bilangnya solo travelling. Asyik loh jalan sendiri. Gak ngrepotin orang lain!
Toko Oen ini berada tepat di jantung kota Malang.
Toko milik pengusaha kuliner keturunan tionghoa ini memang unik dan terkesan klasik, terdapat kursi rotan dan di dindingnya terdapat hiasan foto tempo doeloe.
Di dalam toko terlihat tulisan “Welkom in Malang, Toko “Oen” Die Sinds 1930 Aan De, Gasten Gazelligheid Geeft”.
Konon dulu sekitar tahun 1930-an tempat ini merupakan satu-satunya toko " menu barat" di kota Malang.
Saat ini tempat ini masih sering dikunjungi oleh turis manca negara, meneer, mevrouw, nonik dan sinyo londo sering datang untuk menikmati histori masa lalu.
Wisatawan Belanda bersantap di Toko Oen, Malang (Indira Revi/ Kompasiana.com)
Ice cream yang khas buatan toko ini yaitu hand made alias industri rumahan berupa ice cream dengan wafer stick plus buah cerry diatasnya.
Sekarang menu yang ada sangat bervariasi tidak hanya sekedar ice cream. Ini foto ice cream yang sempat kunikmati!
Ice cream yang khas buatan toko ini yaitu hand made alias industri rumahan berupa ice cream dengan wafer stick plus buah cerry diatasnya.
Sekarang menu yang ada sangat bervariasi tidak hanya sekedar ice cream. Ini foto ice cream yang sempat kunikmati!
Silakan mampir Toko Oen! (Indira Revi/ Kompasiana.com)