Di antara wisatawan lokal, jembatan kayu ini lebih dikenal sebagai Jembatan Cinta.
Tak hanya jembatan, di perjalanan, Anda juga akan menemukan Pohon Sandal.
Seperti namanya, pohon ini berupa pohon beranting sandal-sandal yang ditemukan pengelola di sepanjang jalur Curug Lawe.
Selfie di jembatan kayu yang menghadap Curug Lawe di Ungaran, Semarang.
Ada juga kumpulan botol bekas air mineral yang disulap menjadi tempat duduk atau peristirahatan bagi wisatawan.
Sebelum mencapai lokasi air terjun, Anda akan menyeberangi sungai kecil yang mengalirkan air dari Curug Lawe.
Anda bisa sejenak bermain-main di aliran sungai ini atau langsung menuju curug.
Curug Lawe memiliki tebing melengkung. Ada air terjun utama setinggi sekitar 25 meter, serta air terjun kecil-kecil di sisi kiri dan kanan.
Bermain di bawah air terjun ini harus hati-hati lantaran bebatuan yang ada sedikit licin.
"Airnya cukup segar. Bermain air atau foto-foto membuat kami betah lama-lama di sini," kata Siska Kusumawardani (23), pengunjung dari Kota Semarang.
Hanya saja, Siska tak bisa menemukan penjual makanan atau minuman.
Beruntung, dia sempat membawa bekal air minum sebelum berangkat. Perjalanan ke Curug Lawe pun dilalui tanpa kehausan.
Wisatawan bermain-main di Curug Lawe.
Anda yang dari alun-alun Ungaran, bisa langsung mengarahkan kendaraan ke arah barat. Anda akan menemukan papan penunjuk arah ke Curug Lawe.
Sementara, dari Sekarang, Gunungpati, sesampai di pertigaan persimpangan Ungaran-Boja, belokkan kendaraan ke jalur Boja, Kendal.
Tak sampai 200 meter, Anda akan menemukan penunjuk ke Curug Lawe di sisi kiri jalan.