TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Bubur ayam banyak ditemui di Kalimantan Selatan.
Bubur ayam biasanya ramai diserbu pembeli hanya di pagi hari.
Namun ada satu tempat penjualan bubur ayam di Banjarmasin yang selalu diserbu pembeli tiap hari dari pagi hingga malam karena saking larisnya.
Namanya Kedai Bubur Ayam Bunda di Jalan Pulau Laut RT 4 RW 01, Kelurahan Antasan Besar, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin.
Kedai ini beroperasi tiap hari dari pukul 06.30 Wita hingga 22.00 Wita.
Sejak dibuka hingga menjelang ditutup, kedai ini selalu dipenuhi pengunjung.
"Pukul 21.30 Wita kami sudah tak menerima tamu walaupun baru ditutup pukul 22.00 Wita. Tiap hari banyak yang makan di sini. Walaupun ada juga menu lainnya, tetapi paling laris ya bubur ayam," jelas Asisten Pemilik Kedai Bubur Ayam Bunda, Titin.
Tiap hari, pihaknya bisa menghabiskan beras antara dua hingga tiga karung isi 25 kilogram.
Dalam sehari, pihaknya bisa memasak bubur antara delapan hingga 13 termos.
"Termosnya yang besar yang biasa untuk tempat nasi. Satu termos cukup untuk 75 porsi," jelasnya.
Jika di hari-hari biasa, seharinya bisa menghabiskan delapan termos bubur.
Sementara di saat peak season seperti Minggu, dari pagi hingga malam 13 termos bubur ayam ludes terjual.
Jika dikalikan, delapan termos sama saja dengan 600 porsi dan 13 termos sama dengan 975 porsi, ludes dalam sehari.
Padahal, bubur ayam yang dijualnya tak jauh berbeda dengan bubur ayam lainnya yang ada di Banjarmasin.
"Mungkin kelebihannya dari segi rasa yang selalu kami jaga. Kami menggunakan resep rahasia dan berasnya beras Jawa sehingga tidak cepat berair," sebutnya.
Bubur ini menggunakan lauk berupa telur yang dimasak pindang, bawang goreng, suwiran daging ayam dan irisan tipis telur dadar serta irisan daun sop.
Buburnya tampak kental karena menggunakan beras Jawa, bukan beras unus khas Kalimantan Selatan yang jika diolah menjadi bubur akan cepat berair.
Tak heran jika kemudian buburnya ini laris sekali.
Keramaian pengunjung di Kedai Bubur Ayam Bunda di Banjarmasin.
Dulu, pihaknya menjual bubur ini di teras rumah saja dan hanya di pagi hari.
Karena cita rasanya yang khas dan pas di lidah pengunjung, membuat usahanya makin ramai hingga berkembang menjadi kedai yang bisa menampung hingga 150 orang.
Cabangnya hingga sekarang sudah ada tiga, yaitu di Jalan Pulau Laut di sebelah kedai pusatnya, di Jalan Flamboyan dan di Jalan Ratu Zaleha, Banjarmasin.
Seporsinya yang penuh dijual Rp 12.000 dan yang separuh Rp 10.000.
Posisi kedai ini di Jalan Pulau Laut, jalan kecil saja.
Patokannya dari Masjid Raya Sabilal Muhtadin atau rumah dinas Wakil Gubernur Kalimantan Selatan yang ada di dekat masjid ini.
Di samping rumah dinas ini ada jalan kecil, dekat situ SPBU S Parman.
Depot Bubur Ayam Bunda di Banjarmasin.
Jalan itu bernama Jalan Pulau Laut.
Lurus saja masuk ke dalam melewati kantor Kementerian Agama Kota Banjarmasin dan kantor Kecamatan Banjarmasin Tengah, sekitar 500 meter dari mulut jalan di sebelah kanan ada kedai ini.
Pengunjung kemari biasanya menggunakan kendaraan pribadi karena tak ada transportasi umum melintas di daerah ini kecuali ojek. (Yayu Fathilal)