TRIBUNNEWS.COM.COM, JAMBI – Pekan ini saya menyempatkan diri mampir ke tempat praktik dokter Hengky Idradjaja, di daerah Kasang Dalam, Kota Jambi.
Tempatnya cukup mudah ditemukan karena ada di tepi jalan dekat dengan puskesmas Kasang Dalam.
Namun saya datang bukan untuk berobat, melainkan jelajah kuliner.
Sampai di sana, saya dihadapkan dengan kantin kecil berukuran 4x6 meter.
Di kantin mungil inilah Hendrikus mengolah bahan pangan menjadi menu-menu lezat yang layak Anda cicipi saat berkunjung ke Jambi.
Yang menarik dari olahan Hendrikus selalu menghadirkan ciri tersendiri yang membuat masakannya berbeda dengan kebanyakan penyaji kuliner di Jambi.
Menu yang terkenal enak di kantin Remba dan patut Anda coba adalah, Mie Ayam Pangsit, Udang Saus Bedok dan juga Kwetiau Goreng.
Salah satu sajian di Kantin Remba di Lampung.
Tidak heran bila banyak orang rela menunggu hanya untuk menikmati tiga menu ini.
Kata Hendri, mie ayam pangsit jadi pesanan favorit setiap harinya. “Kata orang-orang mie ayamnya enak.”
Sekilas mie ayam Hendri tidak jauh beda dengan mie ayam kebanyakan, hanya ukuran mie yang lebih kecil dan penyajiannya yang sedikit berbeda.
Hendri selalu memisahkan antara mie, kuah dan pangsit.
Bila dirasakan, kelezatan mie ayam Hendri ada pada tekstur mie yang kenyal, berpadu lembutnya potongan daging ayam yang gurih.
Perpaduan ini akan terasa lebih nikmat saat keduanya Anda siram dengan kuah hangat yang disajikan.
“Mie-nya kita buat sendiri, tanpa bahan pengawet dan yang pasti 100 persen halal,” katanya.
Sakin banyaknya yang suka, setiap hari Hendri harus membuat 6-15 kilo adonan tepung hanya untuk menghidangkan 120 porsi mie ayam.
Tidak kalah enak, menu Udang Saus Bedok juga banyak diminati pelanggan.
Uniknya menu ini disajikan dengan potongan daging ayam serta tulang dada.
Kantin Remba di Jambi.
Selain rasa pedas, asam, manis, campuran tulang ayam yang tidak umum ini justru membuat para pelanggannya ketagihan.
“Kata orang yang suka pesan, kalau ada tulang ayamnya itu lebih enak, bisa diisep gitu,” tutur Hendri.
Singgah di kantin Remba, usahakan Anda bisa mencicipi kwetiau goreng.
Sebab ada rasanya yang unik yang mungkin baru Anda temui pada kwetiau buatan Hendri ini.
Meski diolah dengan cara digoreng, tetapi aroma dan rasa kwetiau yang dihasilkan justru lebih mirip digrill (dipanggang).
Di ujung mie kwetiau terlihat sedikit hitam dan ada aroma gosong.
“Pas kwetiaunya mau masak, sengaja apinya digedein, makanya rasanya kayak ada yang gosong gitu.”
Namun itulah yang sebenarnya menjadi penikmat kwetiau buatan Hendri.
Pedas, manis, kombinasi dengan rasa mie dipanggang.
Kwetiau di Kantin Remba.
Untuk memberikan rasa yang lebih nikmat, Hendri membuat sambal khusus yang dia racik dari bumbu-bumbu pilihan, sebagai penyanding kwetiau goreng.
Disamping menu yang menjadi favorit pelanggan, Anda juga bisa mencoba menu ayam penyet, ayam goreng mentega dan puyung hai, yang semuanya juga memiliki ciri sendiri dari penyajian kuliner yang pernah Anda kunjungi.
Menu-menu itu bisa Anda nikmati mulai pukul 7,30 hingga jam 03,00 sore.
Namun untuk mie ayam pangsit, saya sarankan Anda datang lebih awal, karena menu ini lebih cepat habis sebelum kantin tutup. (Teguh Suprayitno)