Laporan Wartawan Tribun Timur, Muthmainnah Amri
TRIBUNNEWS.COM, PAREPARE - Warga Kota Parepare, Sulawesi Selatan ramai-ramai mendatangi Sungai Karajae di Kelurahan Sumpang Minangae, Kecamatan Bacukiki, Parepare Minggu (27/9/2015).
Sekitar 2 kilometer dari ibu kota Parepare, Festival Salo Karajae 2015 digelar di kota kelahiran Presiden ke-3 Baharuddin Jusuf Habibie.
Sejumlah remaja putri pagar ayu yang memakai Baju Bodo menyambut Gubernur dengan senyum manis ala bocah lugu yang wajahnya diolesi bedak. (TribunTimur/Muthmainnah Amri)
Sedari siang aktifitas warga sudah ramai, selain aktifitas pasar yang bersebelahan dengan lokasi menambah keriuhan venue festival yang sudah keenam kalinya digelar Pemkot Parepare.
Sekitar pukul 15.30 wita, keramaian mencapai klimaksnya karena kedatangan orang nomor 1 di Sulsel. Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo disambut sajian kesenian dari murid SD se-Parepare.
Ada yang bermain marching band, menari tarian Toraja, tarian Pakarena, memainkan permainan tradisional.
Ada juga yang menjadi pagar ayu memakai Baju Bodo menyambut Gubernur dengan senyum manis ala bocah lugu yang wajahnya diolesi bedak.
Sembari berjalan menuju panggung terapung yang menjadi pusat acara, warga pun dipertontonkan atraksi kesenian.
Di sebuah sudut terdapat juga sekelompok perempuan paruh baya memakai baju adat yang menumbuk beras.
Melalui kegiatan ini, Parepare diharapkan bukan lagi daerah transit namun menjadi tujuan destinasi wisata. (Tribun Timur/Muthmainnah Amri)
Hal ini kerap dilakukan saat panen raya di suatu daerah.
Ada juga atraksi barongsai yang menambah semarak festival yang digelar di bantaran sungai Karajae ini.
Belum lagi pengunjung festival dimanjakan dengan wajah Parepare dari bawah jembatan Sumpang yang ramai.
Serta suasana sore bantaran sungai Karajae yang menawan dan memanjakan mata.
Dibelai angin sepoi sepoi dari arah pantai.
Jika lapar, stan makanan tersedia di lokasi festival yang digelar dua hari dan berakhir hari ini, Senin (29/9/2015).
Namun Wali Kota Parepare, Taufan Pawe mengaku tak ada yang spesial di festival tahun ini.
"Kami akui belum ada kemajuan yang berarti di Salo Karajae tahun ini dibanding tahun sebelumnya. Namun semoga masyarakat masih bisa menikmati agenda yang kami dibantu juga oleh Disbudpar Sulsel," ujarnya disela sambutan pembukaan Festival Salo Karajae.
Tak lengkap jika festival ini tidak diisi beragam konten acara yang menarik.
Maka panitia pun menggelar aneka lomba.
Seperti lomba perahu Lepa Lepa, tarik tambang perahu, memancing, foto on the spot, gandrang bulo, lomba nyanyi lagu daerah, dan lomba tari kreasi.
Meski telah enam kali digelar, Festival Salo Karajae menjadi fokus Pemkot Parepare agar dikembangkan.
Terlebih lagi hal ini didukung penuh Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Sulsel ikhwal pengembangan wisata bahari.
Kepala Disbudpar Sulsel, Jufri Rahman mengatakan perhelatan tahun depan agar lebih meriah dengan semakin menambah konten acara di wisata air.
Dengan melibatkan atlet air dan peselancar.
Festival Ainun Habibie
Parepare bukan lagi daerah transit namun diharapkan menjadi tujuan destinasi wisata.
Demikian harapan Wali Kota Parepare, Taufan Pawe disela pembukaan Festival Salo Karajae kemarin.
Di momen itu, ia pun memperkenalkan satu agenda pariwisata lainnya yang mendatang.
Yakni Festival Ainun Habibie. Festival ini akan digelar setiap 12 Mei, sesuai dengan ulangtahun pernikahan Presiden RI ketiga tersebut. (*)