Laporan Wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM, SERDANG BEDAGAI - Mendengar nama Pantai Sialang Buah, yang berada di Desa Sialangbuah, Teluk Mengkudu, Serdang Bedagai, jangan membayangkan pohon buah melimpah di sana.
Pasalnya, walaupun namanya bersinggungan dengan buah, tapi pantai ini malah menjadi surganya ikan segar atau yang juga dikenal Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
Wisatawan asyil berenang di Pantai Sialang Buah. (Tribun Medan/Silfa Humairah)
Selain berwisata melepas penat, wisatawan juga bisa membeli ikan segar dari nelayan yang baru kembali dari memancing di tengah laut.
Di pinggir pantai, kapal-kapal nelayan berbaris sambil memindahkan ikan dari jaring ke ember besar.
Wisatawan pun tampak tidak sabar memilih ikan yang besar untuk dibeli.
Ada yang membawa pulang dan adapula wisatawan yang membakar ikan langsung di pantai dengan bumbu seadanya.
Jika wisatawan datang di siang hari, saat nelayan belum kembali.
Nelayan membawa hasil tangkapan ke tepi pantai. (Tribun Medan/Silfa)
Bisa juga membeli dari penduduk yang menawarkan ikan segar untuk dibakar langsung di tempat beserta bonus bumbu ikan bakar.
"Ikan yang saya jual juga masih segar, hasil pancingan tadi pagi. Pengunjung bisa juga bakar sendiri dengan bonus bumbunya, atau kami bakarkan," kata Rudi, pedagang ikan di Pantai Sialang Buah.
Adanya aktifitas penjualan hasil tangkapan laut berupa kepiting, ikan, kerang, dan udang membuat perekonomian di pantai tersebut tetap berjalan, di tengah persaingan objek wisata pantai yang semakin mewah.
Arman, penjaga menuturkan wisatawan tetap ramai khusus di hari Sabtu dan Minggu.
"Kebanyakan pengunjung memilih di sini karena bisa beli ikan murah dari nelayan langsung, untuk kegiatan bakar-bakar ikan di pantai," katanya.
Menurutnya, pondok yang disusun secara linear menghadap pantai juga disediakan untuk lokasi pengunjung berteduh dan makan makanan bekal.
"Perpondoknya disewakan dengan harga antara Rp. 20.000 – Rp. 25.000, ada juga ban sewa untuk berenang di pantai Rp 5 ribu hingga Rp 25 ribu dan juga sarana keliling di sekitar pantai dengan kapal nelayan dengan standar harga sekitar Rp. 3000 per orang.
Ia juga menuturkan pantai ini dulunya merupakan lokasi yang digunakan oleh para Pasukan TNI untuk berlatih dan mendidik ketangkasan pasukan.
"Setelah beberapa lama barulah pemerintah berinisiatif untuk mengelola pantai menjadi objek wisata agar bisa dimanfaatkan oleh pengunjung yang tertarik," tambahnya.