"Mie hasil kami buat sendiri. Jadi dijamin pasti bahan-bahan terbaik yang dipilih tanpa pengawet, tanpa pengenyal. Kami jamin itu," tegas Didi.
Sebagai toping, mie mangkok menggunakan cacahan daging ayam yang ditumis dengan bumbu khusus mereka.
Menariknya, jika mie ayam atau mie yamin kerap mencampurkan daging ayam dengan bagian usus dan lainnya, Didi mengatakan ia hanya menggunakan bagian daging terbaik yaitu bagian dada.
Untuk penyajian, mie biasanya direbus sesaat dan dicampur dengan bumbu dan minyak bumbi dalam mangkuk.
Setelah semua tercampur, baru kemudian mie dipindahkan ke dalam pangsit goreng berbentuk mangkuk dan ditambahkan toping ayam.
Dari segi harga, sajian Raja Mie Mangkuk terbilang ramah di kantong.
Aneka kuliner mereka disajikan mulai dari harga Rp 10.000 - Rp 20.000.
Jika anda tidak suka dengan mi, anda juga masih bisa memilih opsi lain seperti kwetiau.
Rasa yang ditawarkan pun cukup menggoda lidah.
Apalagi sensasi kres, gurih dari pangsit goreng begitu melenakan indra pengecap.
Nah buat anda yang ingin mencoba, anda bisa mengunjungi Rumah Makan Raja Mie Mangkuk yang berada di Jalan Kapten Abdul Haq (sebelum pool Damri), Jalan ZA Pagar Alam, Jalan Imam Bonjol.
"Di manapun anda mencicipi mie kami, anda akan mendapatkan rasa dan sensasi yang sama," terang Didi yang mengatakan tiap cabang beroperasi mulai pukul 09.00 hingga 21.00 setiap hari. (*)