News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Travel Story

Jalan-jalan ke Korea Selatan: Ada Lokasi Syuting yang Romantis hingga Mengintip Angkernya Perbatasan

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jalan-jalan ke Pulau Nami di Korea Selatan.

Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Yayu Fathilal

TRIBUNNEWS.COM - Siapa tak kenal negara bernama Korea Selatan?

Saat dunia dibanjiri profil dan berita artis-artis Korea atau yang lebih dikenal dengan K-Pop, saat itu pula orang berbondong-bondong mencoba mengeksplorasi segala sesuatu tentang Korsel.

Pun demikian di Indonesia.

Kalangan remaja, terutama, mendadak keranjingan segala sesuatu yang bertema Korea. 


Foto jembatan di dekat perbatasan Korea Selatan-Utara. (Farida Hasanah)

Mulai dari makanan, pakaian tradisional, bahasa, dunia fashionnya hingga kondisi alam pariwisatanya semuanya jadi lebih dikenal dunia, khususnya di Indonesia.

Tak hanya dikenal pula oleh tren operasi plastik, negeri ini juga punya pesona alamnya yang indah.

Sekarang, banyak orang menjadikan Negeri Ginseng ini sebagai daerah tujuan wisata.

Nah, bagi Anda para penyuka drama-drama Korea Selatan, mungkin sudah tidak asing lagi dengan serial-serial ini: Winter Sonata, You Who Came From The Star, hingga Moon That Embraces The Sun.

Serial-serial itu biasanya memakai berbagai tempat wisata menarik di sana sebagai latarnya.

Sebut saja drama Winter Sonata yang populer di Indonesia di awal 2000an.


Mengenakan baju tradisional Korea.  (Farida Hasanah)

Gara-gara sebuah adegan romantis di drama ini, nama tempat wisata yang dipakai sebagai lokasi syutingnya pun jadi ikut terkenal.

Namanya Pulau Nami atau dalam bahasa setempat disebut Nami Nara.

Nami Nara ini terletak di area bendungan Cheongpyeong di wilayah Chuncheon-si, Provinsi Gangwon.

Uniknya, pulau kecil ini berbentuk setengah lingkaran atau mangkuk.

Istimewanya, di sana tak hanya dikelilingi perairan, namun juga barisan pepohonan yang tertata rapi.

Di sana juga ada sebuah monumen bergambar aktor dan aktris utama pemeran Winter Sonata, Bae Young Jun dan Choi Ji Wo.

Arena ini kerap dijadikan latar berfoto bagi para turis yang mengunjunginya.


Wisata Korea Selatan.  (Farida Hasanah)

Salah satunya adalah Farida Hasanah.

Menurut warga Banjarbaru, Kalimantan Selatan ini, Pulau Nami merupakan favorit para turis.

"Pepohonannya itu rapi, berbaris dengan jarak yang teratur dan batangnya tinggi-tinggi. Suasananya di sana rimbun banget," ujarnya.

Nami Nara juga sangat istimewa. Selain karena kondisi alamnya yang indah juga karena tempat ini sangat diistimewakan oleh pemerintah Korea Selatan.

Diistimewakan karena pulau ini diberi status negara oleh pemerintah setempat.

"Nara dalam Bahasa Korea berarti negara. Walau wujudnya pulau, tetapi orang sana menyebutnya nara atau negara. Jadi, ketika kita ke sana ada pemeriksaan paspor juga seperti kita hendak berkunjung ke luar negeri," jelas perempuan yang fasih berbahasa Korea ini dan pernah tinggal lama di negara tersebut.

Selain Nami Nara, tempat wisata menarik lainnya di Korea Selatan adalah Korean Folk Village.

Letaknya di Kota Yongin, Provinsi Gyeonggi.

Jaraknya sekitar satu jam dari Kota Seoul.

Di tempat ini, pengunjung bisa dengan bebas melihat komplek perkampungan dan suasana kehidupan orang Korea zaman dulu.

Semuanya sangat tradisional seperti rumah-rumah rakyat jelata, rumah bangsawan, kantor pemerintahan, penjara hingga pasar di era kerajaan di Korea dulu.

Bagi Anda penyuka K-Drama tentu tak akan asing lagi dengan tempat ini.

Sebab, tempat ini kerap dipakai sebagai lokasi syuting drama Korea yang berlatar zaman kerajaan dulu.

"Misalnya drama You Who Came From The Star, Moon That Embraces The Sun, Arang and The Magistrate dan Sunkyunkwan Scandal. Semuanya berlokasi syuting di sini," terangnya.

Tempat ini sangat luas, sekitar 200 hektar.

Di dalamnya tak hanya ada perkampungan tradisional orang Korea zaman dulu, namun ada juga taman hiburan dengan berbagai macam wahana seperti komidi putar, kora-kora, dan sebagainya.

Kemudian di sana juga ada dua rumah hantu.

Mau masuk ke taman bermain dan rumah hantunya, kita harus membayar biaya tambahan.

Di rumah hantunya kita bisa mengenal hantu-hantu Korea.

"Tiketnya 24.000 Won buat masuk perkampungan tradisionalnya. Kalau mau tambah berwisata ke taman bermain dan rumah hantu, nambah duit 40.000 Won. Tempatnya luas banget. Kalau mau puas keliling di sini, sebaiknya datangnya dari pagi," sebutnya.

Selain itu, masih ada daerah menarik lainnya yang bisa dikunjungi, yaitu daerah perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara.

Walau tak semenarik Korean Folk Village atau Nami Nara, namun menarik juga mengunjungi tempat ini untuk menambah pengetahuan kita tentang kondisi hubungan bilateral kedua negara ini.

Seperti kita ketahui selama ini kedua negara itu tak lagi harmonis sejak perang saudara meletus di sana puluhan tahun silam.

Makanya, kondisi perbatasannya pun sangat menggambarkan suasana permusuhan itu.

Daerahnya dinamakan Demilitarized Zone atau DMZ.

Di sana tidak boleh sembarangan orang tinggal dan masuk.

Jika kita mau ke sana, harus mendaftar dulu dengan menyertakan paspor dan harus melalui agen resmi Korea Selatan.

Kita di sana bisa melihat daerah Korea Utara dan terowongan bawah tanah yang menghubungkan kedua negara itu.

"Tapi sekarang bagian tengahnya sudah dibom untuk mencegah pihak Korea Utara masuk ke wilayah Selatan," bebernya.

Berkunjung ke suatu tempat pastinya tidak akan lengkap tanpa membeli oleh-oleh.

Di Korea Selatan ada banyak tempat yang bisa dijadikan pilihan.

Bahkan ada daerah khusus untuk membeli cinderamata, pakaian, kosmetik dan kudapan yang sedang tren di sana.

Untuk membeli suvenir bisa mengunjungi daerah bernama Dongdaemon dan Insadong.

"Di sana variasi suvenirnya lebih banyak dan murah," sebutnya.

Ada lagi daerah bernama Myeongdong.

Di sini surganya fashion, kosmetik dan snack yang sedang tren di Korea Selatan.

Jangan heran jika Anda kerap melihat para remaja berwira-wiri mengenakan busana yang sedang tren dan dandanan yang trendy.

Mereka bukanlah model, namun para anak muda lokal penggila fashion yang sedang berbelanja pernak-pernik mode di sana.

"Penampilan mereka benar-benar trendy dan selalu fashionable serta enak dipandang," katanya.

Mengunjungi Korea Selatan paling pas di musim semi, antara Maret hingga April.

Di saat itu, suhunya tak terlalu ekstrim dan kita bisa menyaksikan indahnya bunga-bunga dan cantiknya warna dedaunan di musim gugur.

Ingin puas berjalan-jalan di sana, gunakan saja kendaraan umum.

Banyak transportasi umum yang bisa digunakan warga maupun wisatawan.

Misalnya bis dan kereta bawah tanah.

Menariknya, jika bepergian di sana, penumpang membayarnya menggunakan kartu.

Kartu itu sudah berisi saldo uang untuk membayar.

Kartu itu dibeli di tempat khusus. "Ada yang saldonya hanya cukup untuk sekali jalan, ada juga yang bisa diisi ulang," katanya.

Kedua alat transportasi umum ini adalah yang paling disukai orang Korea Selatan.

"Sekali jalan tarifnya 800 Won. Nanti pas naik, kartunya ditempelkan di alat khusus di dalam kendaraannya, kemudian saldo kita akan langsung terpotong. Untuk jarak yang lebih jauh dan tarifnya lebih dari 800 Won," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini