Laporan Reporter Tribun Lampung Heru Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Pehobi kuliner Jawa Timuran di Kota Bandar Lampung bisa dikatakan tidak akan pernah kehabisan pilihan.
Pasalnya, di ibukota Provinsi Lampung ini tersebar sejumlah rumah makan dan warung tenda yang menyajikan masakan khas tersebut sebagai sajian utama.
Rumah Makan H Mas Yanto Lamongan misalnya. Ini merupakan satu dari sekian banyak penjaja kuliner Lamongan, salah satu kabupaten di Jawa Timur, yang ada di Bandar Lampung.
Menunya, tentu saja sajian khas dari Lamongan seperti soto Lamongan, pecel lele, ayam dan bebek yang digoreng dan bakar, sayur asem, terong penyet, dan banyak lagi.
Keberadaan kuliner sejenis ini di Bandar Lampung memang sudah menjamur.
Kuliner Jawa Timuran di kota Lampung.
Hampir di setiap sudut kota anda bisa menemukannya. Ada yang menyajikan menu pecel lele dan gaya Lamongan dengan konsep rumah makan.
Tidak sedikit juga yang menawarkannya dengan konsep warung tenda yang hanya buka di malam hari.
Masyarakat pun seolah menjadikan kuliner ini sebagai pilihan favorit.
Selain rasanya yang cukup menghibur perut saat lapar. Harga yang ditawarkan pun cukup rasional, sehingga tidak membuat kantong bolong.
Beralih ke rumah makan H Mas Yanto Lamongan. Rumah makan ini berbeda dengan warung tenda, mereka menawarkan kuliner Lamongan tidak hanya malam hari.
Jam operasional mereka justru sejak siang hari yaitu mulai pukul 10.00 hingga 23.00.
Oleh karena itu, lokasi ini menjadi tempat favorit bagi warga untuk menunaikan hasratnya akan makanan.
Lokasinya yang mudah diakses, yaitu di Jalan Arif Rahman Hakim No 1, Jalan Ki Maja No 89 Way Halim Bandar Lampung senantiasa ramai saat makan siang atau malam tiba.
"Konsepnya kita memang menyajikan menu Lamongan sebagai sajian utama. Tapi kan selama ini menu pecel lele, ayam dan lainnya itu kan hanya buat malam di warung tenda. Kita berusaha menyajikan itu untuk setiap waktu. Jadi yang hobi Lamongan, bisa tinggal makan aja engga kperlu nunggu malam," ungkap Yanto pemilik usaha.
Rumah Makan Mas Yanto di Lampung.
Diakui dirinya, sebelum usahanya sukses dan membuka sebuah ruko di Jalan Arif Rahman Hakim, warung tenda juga menjadi caranya merintis karier. Kala itu ia membuka di Jalan Ki Maja Way Halim, di depan pertokoan Way Halim.
Seiring berjalan waktu dan banyaknya pelanggan setianya yang hadir, barulah ia memutuskan pindah ke ruko hingga kini.
Untuk menu, Mas Yanto tetap menyajikan pilihan menu makanan khas daerahnya.
Soto Lamongan, pecel lele, aneka olehan ayam, bebek, burung dara, aneka seafood, cah kangkung disajikan untuk memenuhi keinginan para pelanggan setianya.
Tapi yang paling favorit dari aneka menu yang ditawarkan adalah soto Lamongan.
Sebab tidak banyak yang menyajikan menu ini di Kota Bandar Lampung.
Soto lengkap dengan potongan ayam super besar, kuah kuning dan bumbu koya begitu segar saat disantap.
Buat anda yang sedang dilanda lapar, semangkuk soto yang dibanderol Rp 20.000 ditemani nasi putih hangat dijamin akan membuat puas.
"Soto masih jadi menu andalan. Soto lamongan kan khas dia beda dengan soto yang ada, mulai dari kuah kuning, koya dan suiran ayam yang gede-gede. Ini ngangenin banget," ujar dia.
Sedangkan menu lainnya, anda bisa menyesuaikan selera.
Sebab menu yang disajikan tidak jauh berbeda dengan menu Lamongan yang banyak beredar di Bandar Lampung.
Hanya saja yang menjadi pembeda adalah rasa sambal yang dibuat oleh Mas Yanto yang super pedas, membuat nagih konsumen meski akan membakar mulut.
Untuk harga, Mas Yanto menawarkan menu yang cukup ramah.
Seperti soto yang dibanderol Rp 20.000, pecel lele seharga Rp 15.000, ayam goreng atau bakar Rp 15.000, bebek goreng atau bakar Rp 25.000, dara goreng atau bakar Rp 35.000, gurame goreng tepung Rp 50.000, cumi goreng Rop 25.000, udang goreng Rp 30.000.
Anda pun bisa memilih lokasi Mas Yanto yang dekat dengan lokasi anda.
Karena ada beberapa lokasi yang bisa anda tuju. Pertama di komplek ruko Jalan Arief Rahmah Hakim, kedua di Pertokoan way Halim Jalan Ki Maja.