News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Inspirasi

Pemilik Warteg Ini Sukses Ekspansi Hingga 92 Cabang di Jakarta dan Sekitarnya, Ini Rahasianya

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kesibukan di Warteg Kharisma Bahari (WKB).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ali Rahman Mutajalli

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagi kalangan mahasiswa, khususnya di Jakarta, warteg (warung Tegal) merupakan salah satu tempat yang paling sering dikunjungi saat lapar.

Harga makanannya yang murah, sangat cocok untuk kantong mahasiswa dan untuk kalangan menengah ke bawah.

Namun sebagian besar pengelola warteg, kadang tidak memperhatikan kebersihan dan kerapihan wartegnya.

Hal itu, membuat Sayudi (42), pria asal Tegal tergugah untuk menghilangkan kesan tersebut di warteg miliknya.

Warteg Kharisma Bahari (WKB), yang dirintis empat tahun silam kini sudah memiliki 92 cabang yang tersebar di Jakarta dan Tangerang Selatan.


Video Warteg Kharisma Bahari.

Keinginannya untuk membuka warteg dengan kesan bersih dan sehat berawal ketika dia ingin mengontrak sebuah tempat untuk dijadikan warteg, namun ditolak oleh pemiliknya.

"Selama ini kalau saya mau ngontrak, sering ditolak sama yang punya kontrakan, karena kesan warteg itu jorok, sering ditanyain mau buka apa, kalau bilang mau buka warteg pasti ditolak karena katanya jorok," kenang Sayudi saat ditemui di salah satu cabang WKB di Jalan Haji Batong Raya, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Rabu (21/10/2015).

"Saya mau hilangin kesan kumuh itu, kalau makan di Warteg Kharisma Bahari insya Allah bersih," tambah Sayudi.

WKB memiliki ciri khas berwarna hijau dan kuning. Di bagian depan warteg terpampang tulisan Warteg Kharisma Bahari dengan font berwarna merah. Di bawahnya tertulis Sedia Soto Ayam dengan font berwarna kuning berlatar hijau. Tulisan tersebut tertempel di kaca yang bersih dan selalu mengkilat.

Jika dilihat sepintas saja, kita akan mengenali bahwa warteg tersebut merupakan Warteg Kharisma Bahari.

Warna yang diusung WKB yakni hijau dan kuning ternyata memiliki filosofi sendiri yang terinspirasi dari traffic light.

“Terinspirasi dari lampu merah, kalau merah kan berhenti kalau kuning hati-hati, kalau hijau jalan. Kita harus hati-hati dalam bertindak, supaya semuanya berjalan lancar, insya Allah kalau selalu berhati-hati semua rencana dan tindakan kita berjalan lancar,” ujar Sayudi yang membranding namanya menjadi Yudika, mengikutkan awal kata Kharisma diakhir namanya sesuai nama wartegnya.

Ketika ditanya mengenai target yang ingin dicapai, Yudika mengaku tidak pernah memiliki target yang muluk-muluk.

Dia ingin membuka cabang sebanyak-banyaknya, dan membuka kesempatan kepada siapa saja yang ingin bekerja sama dengannya.


Sayudi, 42, pemilik Warteg Kharisma Bahari.

“Saya sih nggak punya target, target saya sebanyak mungkin, sebanyak mungkin bisa membantu orang, nggak semata-mata untuk diri saya sendiri, karena dulu waktu masih pedagang kaki lima, saya merasakan banget nggak enaknya jadi orang susah,” ujar Yudika

Bisnis warteg yang dijalankan Yudika lebih kepada membantu masyarakat kalangan menengah kebawah. Beberapa cabang WKB sendiri sudah dimiliki oleh mantan karyawannya.

“Kerja di warteg itu, kalau pikirannya jalan suatu saat bisa dimiliki, seperti pemilik cabang WKB di Pondok Pinang, itu dulu karyawan saya, yang penting jiwa pengen jadi pemiliknya ada,” Ujar Yudika.

Setiap hari, masing-masing cabang WKB bisa meraih omset Rp 1 juta hingga Rp 5 juta, tergantung luas tempatnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini