Menuruni ribuan anak tangga tersebut bakal terjabani dengan ringan, pasalnya pemandangan air terjun sudah tampak bahkan dari tangga pertama Anda melangkah.
Riak-riak air berwarna putih yang lurus tampak seperti pisau sesuai dengan arti dari Sipiso-piso dalam bahasa Karo.
Bak dipanggil oleh derasnya air terjun yang mengalir, dinginnya sungai yang diairi, serta pemandangan tebing hingga pohon pinus di sekitar air terjun, rasa antusias untuk turun semakin menggebu.
Setiap langkah kaki menuruni anak tangga, Anda tidak ada puasnya berhenti untuk mendokumentasikan keajaiban alam tersebut.
Dalam bahasa Batak, Sipiso-piso berarti pisau. Ini digunakan bukan hanya untuk mewakili bentuk, tapi juga tinggi dan derasnya air terjun yang mengalirkan air seperti bilah pisau tajam.
Untuk masuk ke kawasan Air Terjun Sipiso-piso, wisatawan cukup membayar Rp 4 ribu di gerbang masuk dan Rp 2 ribu di anak tangga. (Tribun Medan/Silfa)
Jadi tidak ada wisatawan yang bisa mandi tepat di bawah air terjun.
Di tempat lain, Anda disarankan mandi di bawah air terjun agar bisa menyembuhkan rematik dan rasanya seperti dipijat.
Namun hal ini tidak berlaku di air terjun Sipiso-piso.
Sebab, kuatnya dan derasnya air dari atas, membuat air yang turun menjadi tajam alias sakit mengenai tubuh.
Anda hanya bisa mandi di area sungainya atau merasakan empasan airnya di bebatuan yang berjarak sekitar 2-5 meter dari air terjun.
Oh iya, kalau mau mendekat air terjun, sebaiknya wisatawan mengganti pakaian di pondok ganti pakaian, yang jaraknya sekitar 100 meter dari air terjun.
Pasalnya lewat dari itu, Anda akan merasakan guyuran air seperti hujan, dari empasan air terjun yang dibawa angin.
Belum pun masuk kolam atau mendekati air terjun, seluruh tubuh sudah basah kuyup dan kedinginan.
Arman, penjaga, menuturkan rekor ketinggian air terjun mengundang wisatawan lokal dan mancanegara.