Laporan Wartawan Tribun Jogja, Yudha Kristiawan
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Memasuki kafe yang satu ini, suasana pantai akan langsung terasa.
Bangunan yang di dominasi kayu dengan banyak jendela kaca membuat atmosfer di dalam kafe ini terasa sejuk dan lega.
Es krim batok kelapa dengan topping buah naga. (Tribun Jogja)
Ya, Tropic kafe namanya.
Desain interior yang unik, khas bangunan pinggir pantai sengaja dipakai untuk memperkuat konsep kafe yang memang menyajikan menu ala negara tropis, sesuai namanya.
Menu yang disajikan di kafe ini pun tak kalah unik dengan bangunannya.
Ada es krim ala Tropic Kafe yang disajikan menggunakan mangkuk dari batok kelapa muda.
Cara penyajiannya mirip dengan es degan atau es kelapa muda.
Hanya saja, di dalamnya terdapat es krim dan isian lain yang menggugah selera.
Beef tenderloin. (Tribun Jogja/Hamim)
"Kalu yang original, isinya es krim, ketan hitam, jagung manis, corn flake dan kelapa muda. Bisa juga tambah berbagai toping yang sudah kita sediakan, ada buah tropis, mangga, buah naga, stoberi, nata decoco, oreo dan macam-macam jelly," terang Iqbal Bagus Pamungkas, salah satu owner Tropic kafe.
Secara visual, tampilan es krim Tropic yang mengadopsi es krim ala Thailand ini memang memikat mata siapa saja yang melihatnya.
Sore itu, redaksi Culinary Guide Tribun Jogja berkesempatan mencicipi es krim Tropic dengan toping mangga dan buah naga.
Perpaduan warna dari potongan buah dan berbagai isian lain membuat es krim ini berwarna-warni, menarik untuk segera dicicipi dan tak lupa juga menarik untuk diabadikan dengan kamera.
Soal rasa, tak kalah dengan tampilannya, segar adalah kata pertama yang keluar begitu sendokan pertama es krim ini sampai di mulut.
Tekstur es krim memang tak sehalus es krim pabrikan, rasanya juga tak terlalu manis.
Ketika dipadu dengan berbagai isian lain, lahirlah sensasi berbagai rasa dalam satu waktu.
Iqbal memberi sedikit bocoran rahasia es krim racikan kafenya ini benar-benar mencerminkan menu negara tropis seperti Indonesia.
Pertama, Tropic kafe menggunakan bahan-bahan berkualitas.
Misalnya es krim, dibuat sendiri dengan bahan-bahan nabati, tak menggunakan susu ataupun krim.
"Kalau soal rasa itu relatif. Bila dibanding es krim yang menggunakan bahan hewani, bahan nabati bagi sebagian yang pernah merasakan, katanya manisnya pas, tak terlalu manis. Untuk buah, sesuai musim, kalau pas mangga kita pakai mangga dan sebagainya," ujar Iqbal.
Untuk harga, seporsi es krim ala Tropic kafe hanya dibanderol Rp 15 ribu saja.
Selain es krim yang tampil unik, kafe yang terletak di Jalan Lempong Sari No 111 C (belakang Hotel Indolux) Yogyakarta ini juga menyajikan main course yang tak kalah menarik.
Anda bisa memesan meat package yang dibanderol mulai Rp 25 ribu saja.
Menu ini juga tampil unik, pecinta kuliner akan disajikan beef tenderloin 100 gram untuk package 1, 200 gram untuk package 2 dan 300 gram untuk meat package 3, dan tak lupa alat pemanggang.
"Kita pengin memberikan pengalaman kuliner yang berbeda. Pengunjung bisa memanggang sendiri pesanannya dengan alat panggang yang sudah kita sediakan. Kalau penasaran sama es krim dan menu lain Tropic kafe, bisa intip via instagram di Tropic_id," imbuh Iqbal.
Tropic kafe buka setiap hari mulai pukul 14.00 wib hingga pukul 23.00 wib ini.
Selain itu, menu-menu ala Tropic bisa juga dicicipi di food truck Tropic yang kerap hadir di event-event kuliner yang diadakan di Yogya dan sekitarnya.(*)