Laporan Reporter Tribun Lampung Teguh Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, TANGGAMUS - Lampung ternyata memiliki satu bendungan yang disebut-sebut terbesar se Asia Tenggara.
Bendungan dengan luas 3.560 hektare bernama Batutegi ini terletak di Pekon Batutegi, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus.
Bendungan ini diresmikan oleh Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri pada 8 Maret 2004 lalu.
Selain dimanfaatkan untuk irigasi dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA), Batutegi juga akan dimanfaatkan sebagai tempat wisata unggulan di Lampung.
Wisatawan mengabadikan pemandangan di Bendungan Batutegi. (Tribun Lampung/Teguh Prasetyo)
Tidak salah memang bila Batutegi dikembangkan menjadi tempat wisata.
Sebab, pemandangan yang dihadirkan di bendungan yang dibangun sejak tahun 1995 ini memiliki pemandangan yang sangat indah.
Lingkungan bendungan yang masih berupa perbukitan dan hutan dengan pepohonan hijau berukuran besar, begitu menyejukkan mata.
Apalagi air bendungan yang terlihat dari ketinggian, menghadirkan pemandangan laksana sebuah danau luas.
Untuk datang ke sini dari Bandar Lampung menghabiskan waktu dua jam perjalanan.
Bagi yang membawa kendaraan pribadi, ambil Jalan Lintas Barat (Jalinbar) menuju Talang Padang, Tanggamus.
Tempat ini menghadirkan pemandangan laksana sebuah danau luas. (Tribun Lampung/Teguh Prasetyo)
Hingga sebelum Pasar Talang Padang, ada plang di sebelah kanan jalan petunjuk ke Bendungan Batutegi.
Ikuti jalanan saja hingga petunjuk selanjutnya hingga smapai di Air Naningan lalu belok ke kanan.
Kemudian perjalanan dilanjutkan hingga menemukan gapura Bendungan Batutegi di sebelah kanan jalan.
Sementara bagi yang mengendarai kendaraan umum, bisa naik bus dari Terminal Rajabasa menuju Kota Agung dengan turun di Pasar Talang Padang.
Setelah itu dilanjutkan dengan naik angkutan desa menuju Air Naningan. Setelah sampai di sini, naik ojek menuju Bendungan Batutegi.
Namun waktu beroperasinya kendaraan angkutan desa dan ojek tidak bisa dipastikan keberadaannya.
Jadi dianjurkan tetap menggunakan kendaraan pribadi saja, baik roda empat ataupun roda dua.
Setelah itu, pengunjung akan memasuki pintu gerbang dan akan dikenakan tiket masuk bagi para pengunjung yang jumlah nominalnya tidak terlalu besar sekitar Rp 2.000 per orang.
Setelah itu, pengunjung bisa memilih dua lokasi yang bisa didatangi.
Pertama adalah bagian dalam bendungan, lalu yang kedua yang sering disebut Jetty atau dermaga bendungan.
Sebelum masuk ke bagian dalam bendungan, tiap pengunjung harus meminta izin petugas penjaga pintu.
Setelah itu, pemandangan bendungan dengan bukit-bukit di sekelilingnya dengan sebuah landmark di dinding bukit bertuliskan "Bendungan Batutegi" sudah jadi obyek foto wajib di sini.
Setelah melihat-lihat sekeliling, dilanjutkan perjalanan menuju lokasi kedua yakni di daerah dermaga atau jetty.
Di perjalanan menuju jetty inilah kita dihadirkan pemandangan yang sangat indah.
Jalan berkelok menurun menuju dermaga di bagian bawah langsung menyambut kita.
Di depan mata terhampar sebuah kolam air raksasa yang sangat luas, dengan beberapa bagan serta bukit yang menyembul di kejauhan.
Bahkan terlihat ada seeprti pulau yang berada di tengah bendungan yang merupakan daerah kawasan hutan lindung.
Kala kendaraan parkir di dekat dermaga jetty yang sangat rimbun dan sejuk, terdapat beberapa tempat makan yang bisa dikunjungi yang menawarkan berbagai makanan serta jajanan pengganjal perut.
Selain itu juga, ada nelayan setempat yang menawarkan pengunjung untuk naik perahu mengelilingi bendungan.
Biaya yang dikenakan lumayan untuk sewa satu kapal sekitar Rp 700 - 800 ribu.
Rully, warga Tangerang yang datang ke Batutegi mengatakan, sangat terkesan dengan pemandangan yang dihadirkan.
Namun ia menyayangkan tempat tersebut tidak dikelola secara maksimal sebagai tempat wisata keluarga.
"Tempat yang sangat indah ini sayang tidak dimanfaatkan. Padahal bisa tambahkan berbagai permainan anak. Misalnya water boom atau taman bermain anak. Atau tempat outbound bagi para remaja dan keluarga," ujarnya.
Hal senada juga dikemukakan Hendra, warga Bekasi.
Ia mengaku sangat ingin ada semacam persewaan sepeda yang bisa digunakan pengunjung untuk menikmati areal bendungan.
"Tentu sangat seru bisa menikmati alam sekaligus berolahraga," pungkasnya.