Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH – Pasangan duta wisata Aceh 2015, Meriza Akbar dan Cut Hariyani akan mewakili provinsi tersebut ke even serupa di tingkat nasional Desember mendatang.
Pasangan ini terpilih usai menyisihkan 44 kandidat lainnya yang berasal dari 22 kabupaten/kota yang ada.
Kota Lhokseumawe didapuk menjadi tuan rumah perhelatan yang digelar baru-baru ini.
Keindahan Pulau Bunta, Aceh Besar. (Serambi Indonesia/Nurul Hayati)
Promosi wisata menjadi salah satu penilaian penting dalam pemilihan tersebut.
Tak berlebihan jika kedua pasangan duta wisata ini mengeksplor dan mengusung program yang akan mengangkat wisata daerah setempat.
“Saya akan memperkenalkan alat musik etnik berupa serune kale dan rapai geleng. Untuk wisata reliji saya mempunyai program memberikan penutup kepala dan rok (bagi perempuan) yang memasuki Masjid Raya Baiturrahman. Itu identitas Aceh,” papar Cut Hariyani (22) duta wisata terpilih asal Kota Lhokseumawe.
Lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Malikussaleh (Unimal), Lhokseumawe yang juga duta HI/Aids ini mengaku concern menjadi penari sekaligus pelatih di sanggar daerah setempat.
Top model aceh kategori berbakat 2014 tersebut menggarap langsung tarian massal atau membawakan tarian etnik Aceh hingga mancanegara.
Pelaksanaan Salat Tarawih di Masjid Baiturrahman, Banda Aceh. (Serambi Indonesia/Nurul)
Sebagai daerah berjuluk ‘Serambi Mekkah’, Putri citra kategori intelegensia 2013 ini juga menyasar wisata reliji sebagai wisata andalan yang berpotensi menjadi magnet pariwisata.
Sementara pasangannya, Meliza Akbar (21) duta wisata terpilih asal Kabupaten Aceh Besar mengangkat destinasi wisata bahari sebagai andalannya.
Menurut pemuda lulusan Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh tersebut, Pulo Aceh mewakili kekayaan wisata provinsi ujung barat Indonesia.
Pulau kecil yang terletak di wilayah administratif Kabupaten Aceh Besar itu adalah surga bagi pecinta petualangan.
Kekayaan bahari yang dimilikinya memungkinkan pelancong untuk diving, snorkeling, dan kamping.
Di tempat itu pelancong juga bisa memanjakan lidah dengan kuliner khas Aceh yaitu kuah beulangong (kuah kari) dengan suguhan tari likok pulo nan memikat.
“Saya gencar mempromosikan wisata Aceh lewat sosial media dengan hastag ‘Ayo ke Aceh Lagi’. Semua orang bisa mempromosikan daerahnya, hanya saja kami yang terpilih menjadi perwakilan,” imbuh Meriza yang menguasai dua bahasa asing, Inggris dan Arab.
Cut dan Meriza merupakan agen wisata yang bercita-cita menempatkan wisata tanah air di hati warganya.
Keelokan paras nusantara adalah anugerah Sang Pencipta.
Menjelajahinya menelusupkan kekaguman dan kebanggaan terlahir dari bumi ibu pertiwi.