Dijelaskannya, susu sapi segar didatangkan langsung dari Padang Panjang, Sumatera Barat. Setelah diperah, susu terlebih dahulu di pasteurisasi (pemanasan)selama satu detik untuk membunuh kuman.
"Setiap hari persediaan susunya masuk, jadi fresh. Paling lama susu tahan dua hari. Kemudian kami datangkan lagi. Per hari kami menghabiskan 50 sampai 60 liter susu sapi," jelasnya.
Sejak hadir pada bulan Mei 2014, minuman yang ditawarkan D'neneNers memang disukai masyarakat dari berbagai usia. Bahkan banyak anak muda yang menjadikan D'neneNers sebagai tempat tongkrongan baru. Tentu saja membuat badan terasa segar setelah meminum susu murni.
"Saat ini, kami baru mempromosikan D'neneNers lewat media sosial. Pengunjung lumayan banyak. Ada yang makan di tempat ada juga yang pesan bawa pulang,” sebutnya.
Selain aneka varian susu segar, pengunjung pun dapat menikmati berbagai cemilan sebagai teman minum susu. Di antaranya pancake, waffle, French fries, burger, sandwich, chicken nugget, chicken pizza dan olahan lainnya dengan harga terjangkau.
“Harga cemilan di sini terjangkau sekali, mulai dari Rp10 ribu hingga RP15 ribu,” pungkasnya.
Diakui Marty, Ide membuat cafe dengan menu utama aneka varian susu murni segar ini tidak diduga-duga oleh Marti sebelumnya. Berawal dari hobi minum susu sapi segar, kini hobinya malah mendatangkan keuntungan baginya.
“Sebelumnya tidak terbayang akan membuat café seperti ini. Semuanya terjadi begitu cepat. Tapi bersyukur bisa berbagi aneka minuman segar, sehat dan menyenangkan ini kepada orang lain. Tak menyangka juga responnya bakalan seramai ini. Dan saya juga telah buka cabang di Bukit Barisan akhir 2014 lalu,” sebut Marti.
Diakui Marti, ia memang suka minum susu sapi murni. Selain sehat, rasanya juga segar. Kemudian lama-kelamaan bosan juga minum yang rasanya pure. Akhirnya, lanjut Marti ia mencoba mempadukan dengan rasa buah-buahan dan rasa lainnya.
“Ternyata enak dan langsung kepikiran untuk menjualnya,” ungkap Marti.