Laporan Wartawan Tribun Jogja, Gaya Lufityanti
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Perkembangan jaman menjadi tantangan tersendiri bagi pelestarian tradisi dan budaya, termasuk busana daerah.
Busana tradisional kini semakin langka ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Adalah toko persewaan pakaian tradisional Koesaeri yang hingga saat ini masih setia menyediakan busana tradisional Jawa atau peranakan bagi masyarakat maupun wisatawan.
Toko Koesaeri. (Tribun Jogja/Gaya)
Toko yang sudah berdiri sejak 1960 ini tak hanya menjual, namun juga menyewakan pakaian tradisional bagi masyarakat yang hanya ingin memakai busana peranakan sesekali saja.
"Kadang baju disewa untuk perayaan pernikahan, perayaan keraton maupun hanya foto-foto," ujar pengelola Toko Koesaeri, Tomi.
Toko Koesaeri boleh dibilang sebagai pelopor persewaan pakaian tradisional di Yogyakarta, karena dulu belum ada yang memulai bisnis ini.
Berangkat dari profesi sang ibu yang merupakan seorang perias pengantin, koleksi baju tradisional semakin banyak.
Kemudian seiring permintaan masyarakat, toko inipun melengkapi koleksinya dengan pakaian peranakan.
Di toko yang telah dikelola tiga generasi ini, satu set pakaian tradisional lengkap disewakan seharga Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu per tiga hari, sudah termasuk aksesoris keris dan blangkon.
Toko ini juga menyewakan pakaian tradisional. (Tribun Jogja/Gaya)
Sementara jika ingin menyewa per item, Koesaeri mematok harga yang bersahabat.
Baju misalnya, hanya disewakan mulai dari Rp 20 ribu, jarik Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu, serta aksesoris seperti keris, selop maupun blangkon mulai Rp 5 ribu.
"Selain bertujuan untuk melestarikan kebudayaan agar jangan sampai punah, kami juga ingin membantu orang-orang yang ingin mengenakan pakaian tradisional namun tidak punya," paparnya.
Sementara untuk penjualan pakaian tradisional, Toko Koesaeri memberikan harga yang variatif tergantung kualitas kain yang diinginkan pembelinya.