Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM - Replika Istana Sultan Serdang yang ada di Jalan Lintasan Sumatera, Medan-Tebing Tinggi nomor 42 Kelurahan Tualang, Kecamatan Perbaungan merupakan tiruan bangunan Istana Sultan Serdang yang dulu ada di Desa Galuh, Perbaungan.
Setelah dibakar oleh Belanda karena pihak kerajaan tak mau mendukung mereka di masa penjajahan.
Bangunan replika diprakarsai oleh Sultan Serdang Allahyarham Tuanku Luckman Sinar Basarshah II SH dan diresmikan 7 Januari 2012 untuk mengenang kejayaan masa lampau kerajaan tersebut.
Masa kejayaan kerajaan Sultan Serdang di masa lampau tidak bisa dilupakan walaupun sudah berlalu ratusan tahun silam.
Istananya memang telah dibakar. Namun, tak ada salah masyarakat mengenang kejayaan Kesultanan Serdang dengan mengunjungi replika istananya yang ada di pinggir jalan lintas Sumatera Utara.
Replika Istana Sultan Serdang.
Indah Dwi Kemala, Humas Kabag Bupati Serdang Bedagai menuturkan bentuk bangunan replika Istana Sultan Serdang dibuat sama seperti istana yang asli.
"Pembuatan replika istana ini sama persis untuk mengenang masa kejayaan kerajaan Sultan Serdang yang menyuarakan hati rakyat dan mengutamakan kesejahtraan rakyat daripada memihak Belanda di zaman penjajahan dulu," katanya.
Menurutnya, replika istana dibuat sebagai pembelajaran dan pengingat sejarah, bahwa dulunya pernah ada Kerajaan Serdang. Selain itu, replika istana ini diharapkan bisa jadi lokasi pusat pengembangan kebudayaan dan adat Melayu.
"Sekarang replika itu digunakan sebagai Kantor Pariwisata Kabupaten Serdang Bedagai, mengenai sejarahnya bagi wisatawan yang tertarik dapat bertanya pada staf," katanya.
Menurutnya, di sana juga kerap digelar study tour siswa Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Walaupun belum dibuka untuk umum seperti halnya Istana Maimum yang ada di Medan, wisatawan yang tertarik dapat terlebih mendokumentasikan foto replikanya dan atau mendapat informasi sejarah dari staf.
Miniatur Istana Sultan Serdang.
"Tidak ada pungutan untuk berkunjung ke sana, karena bangunan tersebut merupakan kantor pemerintahan, bukan museum," katanya.
Miniatur Replika Istana Sultan Serdang juga terpajang di pintu masuk Lantai III Terminal Bandara Kualanamu International Airport (KNIA), untuk menjadi pemikat perhatian para pengunjung dan wisatawan di bandara.
Ornament replika Istana Sultan Serdang ini nyaris dibuat menyerupai bentuk aslinya pada jaman dahulu. Wisatawan dan pengunjung di Bandara KNIA pun dibuat takjub dengan tampilan replika istana tersebut.
Ramsyah, seorang wisatawan asal Padang menuturkan kagum dengan replika yang terpajang di Bandara KNIA dan tertarik untuk melihat replika besarnya yang berada di Serdang Bedagai.
“Miniatur replika Istana Sultan Serdang mengenalkan budaya daerah dan bangsa di hadapan para tamu dari luar kota dan manca negara saat berada di bandara, hal itu pula yang membuat saya berhenti di sini untuk melihat-lihat setelah jalan-jalan dari pantai sekitar Sergei,” katanya.
Untuk wisatawan yang ingin ke sana bisa mengendara sepeda motor atau mobil dan bus sekitar 2 jam dari Bandara Kualanamu atau Medan.
Replika Istana Sultan Serdang tepat berada di pinggir jalinsum setelah rel kereta api pertama memasuki kawasan Serdang Bedagai.