Tidak ada bumbu rahasia yang membuat gado-gado Barokah terasa istimewa, semua bumbunya sama ada garam, cabai, gula merah, kencur, dan gilingan kacang tanah untuk siramannya.
Rahasianya ada pada perasa dan tangan Jumini yang mahir dalam menakar dan meracik bumbu dapur.
“Kalau ngeracik bumbunya pas, ya enak,” kata Jumini.
Gado-gado beringin.
Warung Jumini ini tidaklah megah, awalnya hanya sebuah warung kecil di depan perumahan Citra Beringin Regency, dan kini beruah menjadi ruko.
Namun karena kelezatan gado-gado Barokah ini, mampu mengundang banyak orang untuk datang ke warung dan menikmatinya.
“Yang ramai itu pagi jam delapanan hingga waktu makan siang,” katanya.
Pelanggan setianya tak terhitung lagi berapa jumlahnya, mereka selalu datang silih berganti saban harinya, ada pelajar, tukang ojek hingga pegawai kantoran.
“Paling banyak pegawai kantor yang sarapan dan pas makan siang.”
Menu yang menjadi primadona di warung Barokah ini bukan hanya gado-gado. Jumini juga dikenal bisa membuat soto yang enak.
Bahkan bila Anda ingin mencicipi bagaimana rasanya soto Betawi yang terkenal dengan kuah santannya, bisa datang ke sini.
Anda bisa memilih tambahan untuk pelengkap soto buatan Jumini, ada suwiran daging ayam, potongan daging, babat atau Anda mau mencoba kerabu (paru-paru). Saat hangat kuah soto ini seger betul.
Dua menu ini jadi andalan warung Barokah, karena gado-gado dan soto banyak diminati pelanggan.
Semenjak laris manis, Jumini mulai mengembangkan menu yang ia sajikan.
Di sana Anda bisa mencoba sop daging, sop ayam, sop babat atau sop kerabu.