News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Riau

Donat Madu yang Semarak Warna dan Bentuknya Lucu-lucu, Memancing Selera Makan

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Donat madu yang semarak warna dan bentuknya menggemaskan.

Laporan Vina Dwinita

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Anda semua pasti tahu dengan cemilan berbentuk bulat dan ada lubang di tengahnya kan? Apalagi kalau bukan donat.

Ya, cemilan ini banyak kita temukan mulai di warung, toko hingga pusat belanja. Banyak yang menjual donat dengan berbagai varian. Pasalnya cemilan ini termasuk yang disenangi banyak orang terutama anak-anak.

Pada umumnya rasa dari donat hampir sama. hanya saja terkadang berbeda pada teksturnya. ada yang lembut sekali ada juga yang kurang lembut. umumnya orang pasti memilih yang teksturnya lebih lembut. Karena terasa enak di lidah.

Bahan baku utama membuat donat biasanya tepung, gula dan lain-lain. Namun, ada variasi terbaru dengan menggunakan madu. Alhasil namanya donat madu.

Anda bisa menemukannya di Jalan Ahmad Yani nomor 123 Pekanbaru.


Proses pembuatan Donat Madu.

Pemilik Donat Madu Pekanbaru, Puti Yuneka Sari mengatakan ia ingin menyuguhkan varian donat terbaru yang mengandung madu ini. “Ini variasi baru menikmati donat,” kata Puti kepada Tribunpekanbaru.com.

Dijelaskan Puti, pemakaian gula pada donat ini dikurangi. Karena diganti dengan madu.

Sehingga lebih baik, apalagi bagi yang punya riwayat gula darah bisa mengkonsumsi donat yang plain alias yang polos, namun tetap ada rasa manisnya juga. "Ada juga konsumen kita yang minta donat plain," imbuhnya.

Sementara itu, madu yang digunakan merupakan madu kualitas terbaik, yaitu madu asli Sumbawa.

Selain itu, bahan baku yang lain seperti coklatnya bukan menggunakan bahan pewarna.

Tetapi memang coklatnya yang memang sudah berwarna-warni. "Kita sudah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI, termasuk bahan-bahan semua yang kita gunakan," katanya.

Kemudian untuk membuat donat, lanjut Puti bahan-bahan yang digunakan sebenarnya sama dengan donat yang biasa.

Hanya saja ada penambahan madu dan pengurangan gula. Adapun proses membuatnya pertama dimulai dengan telur dikocok terpisah.

Selanjutnya bahan seperti tepung, ragi dan butter diadon. Hingga sampai setengah diadon baru dimasukkan madu baru diadon kembali. Setelah diadon, kemudian dicetak, lalu dibiarkan dulu sekitar dua jam sampai mengembang.

"Ciri-ciri mengembang sudah naik dua kali lipat dari bentuk awal dan teksturnya berpori," sebut Puti yang didampingi ayahnya, Yunedi Hasri.

Setelah mengembang, lanjutnya baru digoreng. Setelah digoreng tidak bisa langsung diberi topingnya.

Karena masih panas, dan akan meleleh kalau langsung diberi topingnya.

"Tunggu sekitar 15 menit baru bisa diberi toping. dari awal proses hingga siap kira-kira mebutuhkan waktu 3,5 jam lah," sebutnya.

Jika biasanya donat bentuknya bulat ada bolong di tengahnya. Namun di Donat Madu ini, anda bisa mendapatkan bentuk yang lain seperti love dan kotak.


Donat Madu berbentuk Hello Kitty.

Tapi bentuk ini tidak selalu ready, hanya berdasarkan pesanan saja. Selain itu juga tersedia donat mini.

Untuk topingnya ada sekitar 60 an bentuk topingnya. Dan 12 warna dasar topping. Di Donat Madu Pekanbaru ini anda juga akan menemukan toping yang berbentuk karakter kartun seperti spongebob, hello kitty dan lain-lain.

"Karakter kartun ini banyak digemari anak-anak. Sedangkan orang dewasa lebih banyak yang memilih rasa oreo, capucino, blueberry dan lain-lain" sebutnya.

Donat identik dengan topingnya yang manis. Namun bagi anda yang kurang suka manis, bisa mencoba varian yang asin seperti abon dan keju.

Saat ini ada pula rasa terbaru dan beda yaitu donat sandwich, ada yang rasa chesee sosis dan chesee burger.

Sementara itu untuk harga untuk donat yang biasa Rp4000 perpieces. Kalau beli setengah lusin didiskon Rp1000. Dan satu lusin diberi diskon Rp3000.

Sedangkan yang mini dihargai Rp2500 perpieces. Kemudian yang rasa abon, keju, bentuk love dan petak dihargai Rp5000. Sedangkan donat sandwich harganya Rp7000 perpieces.

Di sisi lain untuk konsep ruangan adalah konsep open kitchen. Dimana pembeli bisa langsung melihat bagaimana proses membuat donat ini.

"Kebersihan sangat kita utamakan. Dari frenchisenya memang mengkonsepkan open kitchen ini," katanya.

Ternyata tidak hanya masyarakat Pekanbaru dan sekitarnya saja yang telah mengkonsumsi donat madu ini.

Tetapi sudah sampai ke kabupaten/kota, Aceh, Sumatra Barat, Medan dan lain-lain. "Dalam satu hari kita bisa produksi 400-500 pieces donat," pungkasnya. (*)

Simak video Resto Surabaya di Kota Tokyo Jepang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini