Penundaan terakhir penumpang harus tetap duduk di dalam pesawat selama beberapa jam hingga akhirnya pesawat baru bisa berangkat sekitar pukul 23.00 WIB.
Tiba di Jeddah besok subuhnya pukul 05.00 waktu setempat.
Jamaah antri untuk dapatkan air Zam Zam.
Setelah pemeriksaan paspor dan mengambil bagasi, barulah perjalanan berlanjut ke Kota Madinah yang ditempuh sekitar lima jam dari Jeddah menggunakan bis.
Pemandangan selama perjalanan sangat tandus, dipenuhi hamparan gunung batu.
Banyak pula gunungnya yang dibelah dengan alat-alat berat untuk dibangun sesuatu.
Sesekali tampak kawanan unta liar berkeliaran.
Tiba di Madinah, disambut dengan hawa yang segar.
Walau matahari cukup terik, namun panasnya tak begitu terasa.
Bahkan, ketika waktu sudah menunjukkan pukul sembilan waktu setempat, hawanya masih seperti pukul enam pagi.
Di Madinah, tak susah mencari oleh-oleh karena di sekitar hotel-hotelnya dipenuhi pertokoan.
Bahkan, ada juga restoran yang menjual makanan-makanan dari negara tertentu seperti Indonesia, Pakistan dan Turki.
Barang-barang yang dijual beragam harganya seperti suvenir, perhiasan, kurma, kismis, kacang Arab, tasbih, jilbab hingga gamis.
Untuk suvenir berkisar antara tiga riyal hingga 10 riyal per satuannya, namun ada juga yang sepaket seperti sabun mandi kecil-kecil berbentuk kotak buatan Pakistan yang dihargai 10 riyal.
Sementara untuk gamis dihargai antara 50 riyal hingga ratusan riyal.