News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Riau

Cantiknya Beragam Souvenir Khas Bermotif Batik Riau Ini, Dibuat oleh Penyandang Disabilitas

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aneka tas berbahan batik Riau.

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Vina Dwinita

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU – Berkunjung ke suatu kota, tidak lengkap rasanya tanpa membawa pulang buah tangan.

Berbagai jenis buah tangan mulai dari pakaian, makanan hingga beragam souvenir atau aksesoris.

Ke Sumatra Barat misalnya, ada aksesoris yang mencirikhaskan ranah minang itu. misalnya gantungan kunci yang membentuk jam gadang sebagai ikon kota tersebut.


Pajangan patung. (Tribun Pekanbaru/Vini Dwinita)

Nah di Pekanbaru juga anda bisa menemukan berbagai souvenir yang mencirikhaskan bumi melayu lancing kuning.

Tidak hanya batik Riau atau yang dikenal dengan batik tabir diaplikasikan pada pakaian.

Tetapi juga batik ini dijadikan aneka macam souvenir khas Riau.

Anda bisa menemukan beragam souvenir ini di Galleri Batik Riau Rani dan Oleh-Oleh khas Riau yang berada di Jalan Jenderal Sudirman nomor 171 Pekanbaru.

Dikatakan sang Pemilik, Rani Izzul Makarimi selain batik dan songket, di galeri ini anda juga bisa menemukan souvenir Riau.

Beragam souvenir Riau ini dibuat dari material atau bentuk yang mencirikhaskan Riau seperti motif batik.


berbagai souvenir dari bahan batik. (Tribun Pekanbaru/Vini Dwinita) 

Beragam pilihan souvenir diantaranya pernak pernik pajangan, tempat tisu, tempat minuman gelas, tas, toples dan berbagai aneka souvenir Riau lainnya.

“Setiap souvenir memilki keunikan tersendiri dan cirikhas batik Riau nya maupun ciri khas Riau yang lain misalnya pajangan boneka mini pakaian adat Riau. Harganya berkisar Rp 5 ribu hingga Rp 600 ribu yaitu toples yang paling mahal,” sebutnya.

Karya buah tangan ini memiliki nilai plus karena dibuat oleh para disabilitas atau penyandang cacat.

Diakui Rani, ia sengaja memilih dari disabilitas agar mereka bisa mengkaryakan sesuatu.

“Mereka yang mempunyai kemampuan dasar dan keinginan untuk belajar. Lalu kita arahkan dan asah lagi kemampuan mereka. Sehingga menghasilkan karya seperti ini,” pungkasnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini