Laporan Reporter Tribun Lampung, Heru Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Manajemen The 7th Hotel & Convention Center dalam waktu dekat akan memberikan dobrakan menarik terkait mengenalkan budaya dan tradisi Lampung.
Satu di antaranya menghadirkan sajian seruit, makanan khas asli Lampung, sebagai menu utama dan pertunjukan kesenian tradisional di hotel mereka.
Langkah ini sebagai tindak lanjut pertemuan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung bersama beberapa perwakilan manajemen hotel berbintang di The 7th Hotel & Convention Center.
Inovasi yang digagas Disbudpar Bandar Lampung tersebut bertujuan untuk melestarikan budaya tradisional Lampung.
Harapannya, makanan dan kesenian khas Lampung tidak punah dan bahkan makin populer.
Manajemen The 7th Hotel & Convention Center pun menyambut baik terobosan tersebut.
Director Food The 7th Hotel & Convention Center Yus Rizal Efendi mengatakan, pihaknya sesegera mungkin menyediakan menu tradisional khas Lampung seperti seruit.
Selain itu, juga menyajikan musik khas Lampung, baik melalui kaset maupun menggelar pertunjukan.
Bahan pelengkap seruit. (Tribun Lampung/Heru)
"Dari sosialisasi yang menghadirkan pemerintah dan hotel tempo hari, kami berkomitmen akan melakukan inovasi dengan menyediakan menu seruit yang akan kita perkenalkan langsung kepada masyarakat dan dihadiri langsung oleh wali kota," kata Yus.
Yus mengaku, The 7th Hotel & Convention Center segera meluncurkan menu spesial seruit pada minggu depan.
"Menu sepesial ini akan segera hadir di 7th Hotel. Kemungkinan minggu depan sudah di-launching secara resmi," tambahnya.
Yus menyatakan, 7th Hotel siap mendukung rencana pengembangan seni budaya Lampung. "Kami siap mendukung adanya pengembangan budaya melalui hotel. Bahkan kami bisa juga memberikan pengenalan terhadap wisatawan yang datang ke hotel kami," tambahnya.
Selain itu, 7th Hotel juga akan menggelar pertunjukan musik khas Lampung.
Nuansa Lampung di kamar The 7th Hotel & Convention Center. (Tribun Lampung/Okta)
"Untuk live music, kami akan koordinasikan terlebih dahulu dengan para seniman. Namun, sebelumnya kami sudah memutar lagu dan musik khas Lampung dengan menggunakan kaset," kata Yus lagi.
Sejauh ini, hotel yang berada di Jl. Rasuna Said No. 18, Bandar Lampung ini memang cukup menonjol di antara hotel lain di Bandar Lampung.
Salah satunya adalah penggunaan ornamen Lampung di tiap bagian sudut ruangan.
Maka jangan heran saat anda masuk ke lobi hotel, sambutan karyawan dengan seragam hotel berhias balutan tapis akan mencuri perhatian mata.
Tidak itu saja, siger dan ukuiran kapal berukuran besar juga menjadi ornamen antik yang menghias The 7th Hotel & Convention Center.
Bagi pengunjung, nuansa Lampung juga masuk hingga ke kamar dengan hadirnya siger sebagai pemanis lampu tidur kamar.
Ke depan, dengan disajikannnya seruit sebagai menu utama di hotel ini akan kian memudahkan wisawatan dan pelancong yang mencari dan mencicipi makanan khas ini.
Pasalnya hingga kini, restoran yang menyajikan makanan khas Lampung tersebut hanya berbilang jari saja.
Tentu saja ini kabar yang baik untuk kenalkan khazanah budaya Lampung. (*)