TRIBUNNEWS.COM - Pria asal Rusia bernama Yasik Smirnoff, berkeliling dunia sejak empat tahun yang lalu. Di usianya yang baru 21 tahun, ia sudah mengunjungi 107 negara.
Pria yang menyebut dirinya sebagai Ruso Loco atau "Orang Rusia yang Gila", mengawali perjalanannya setelah bercerai di usia dini.
Ia menjalani berbagai petualangan, mulai dari berenang di danau yang penuh dengan buaya di Ethiopia, jatuh dari gunung berapi, dan minum darah hewan dengan suku asli.
“Perjalanan tidak berarti hanya bergerak di sekitar tempat kita tinggal, juga bukan hanya soal lokasi geografis tetapi kesempatan untuk mencoba menjadi orang lokal. Perjalanan juga bisa segalanya dari menjadi Maasai di Afrika atau Biksu Buddha di Tibet atau Torero (matador) di Meksiko,“ ungkap Smirnoff.
Indahnya pelangi di dasar jurang Bendungan Kurobe di Jepang.
Smirnoff meninggalkan keluarganya di Siberia pada usia 15 untuk belajar. Ia hidup mandiri Hongkong, lalu memutuskan menikah dan menjalankan bisnis sendiri .
Tiga tahun berjalan, pernikahannya berakhir saat umur 18 tahun. Ia memutuskan untuk berjuang mendapatkan pengalaman baru di seluruh dunia.
Smirnoff menuturkan momen paling menakutkan dari perjalanannya yaitu saat ia tersesat di Gurun Gobi di Mongolia. Saat itu ia hidup tanpa air, makanan, dan tanpa tahu cara untuk menavigasi. Ia berjalan selama dua hari tanpa henti.
“Untungnya warga setempat menemukan saya, saya pikir itu merupakan mukjizat dari Tuhan,” ungkapnya.
Smirnoff telah menghabiskan dua dari empat tahun perjalanannya di seluruh dunia dengan hidup bersama suku-suku pribumi.
Salah satunya perjalanan ke desa-desa di Guatemala. Di sana penduduk setempat mengajarinya cara menenun. Ini hanyalah salah satu dari banyak pekerjaan yang ia telah mencoba selama perjalanan.
Kegiatan lainnya termasuk menjelajahi salah satu gunung berapi paling aktif di negara itu, Pacaya Volcano, bersama tim vulkanologi .
Bertelanjang badan menantang badai salju di kawasan Gunung Alpen Jepang.
Ia sempat terjatuh ke dalam kawah gunung dan membuatnya harus dirawat di rumah sakit selama dua hari.
Smirnoff pernah menjadi penggembala domba domba di Pegunungan Kaukasus. Ia bertanggung jawab atas 200 domba. Ia juga pernah bekerja di Meksiko sebagai matador dan juga di peternakan kuda.
Ia melakukan perjalanannya seorang diri, tetapi ia tak masalah akan hal itu. "Kau tidak pernah sendirian," katanya.
"Anda memiliki alam, diri sendiri, dan Tuhan, dan tentu saja saya bertemu banyak orang selama perjalanan. Ini salah satu keberhasilan terbesar saya dalam hidup, mempunyai teman di lebih dari 80 negara," ungkapnya.
Salah satu cerita unik adalah ia sempat hidup bersama SuuBodi, sebuah suku asli di Ethiopia. Ia menghabiskan 10 hari di dekat lembah Omo. Di sana ia sempat berenang di danau yang ternyata dipenuhi buaya.
Ia juga sempat meminum darah segar yang mengalir dari leher sapi yang disembelih. Namun ia mengatakan hal itu tidak seburuk seperti yang ia bayangkan sebelumnya.
Wisatawan meminum air salju di kawasan Gunung Alpen Jepang.
Hal yang paling penting untuk Smirnoff saat ia melakukan perjalanan adalah bertemu dengan sukarelawan. Salah satunya ia sempat menjadi sukarelawan di tempat penampungan ibu dan anak penderita AIDS.
Harapan Smirnoff selanjutnya adalah bisa tinggal bersama suku Amazon.
"Jika saya bisa memberikan pesan kepada orang lain adalah jika Anda ingin mencapai impian apapun dalam hidup Anda, Anda harus berani dan melakukan sesuatu untuk itu setiap hari," tutup Smirnoff. (Ersianty Peginusa)