Laporan Wartawan Bangka Pos, Riski Y.
TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG -- Negeri Laskar Pelangi, ternyata tidak hanya memiliki suatu pantai yang indah.
Di balik panorama tersebut, Kabupaten Belitung, khususnya wilayah Kecamatan Membalong ternyata memiliki sebuah air terjun unit yang terselubung.
Air terjun yang berada tepat di RT 05/03, Dusun Aik Nangka, Desa Simpang Rusa, Kecamatan Membalong itu, memiliki ketinggian sekitar 15 meter.
Akses menujuĀ Air Terjun Jurak Insum Kepala Kawai. (Bangka Pos/Riski)
Warga sekitar biasa menyebut air terjun tersebut dengan air terjun Jurak Insum Kepala Kawai.
Kawasan air terjun itu, berada di balik bukit yang memiliki ketinggian sekitar 200 MDPL (meter dari permukaan laut).
Bukit yang berada dikawasan Hutan Lindung (HL) itu memiliki luasan sekitar 10 hektar.
Tekstur dari air terjun Insum Kepala Kawai sangat jarang ditemukan di wilayah kawasan wisata alam lainnya.
Pasalnya turunan dari air terjun ini mengalir secara bertingkat-tingkat.
Terdapat tujuh bagian tingkat di air terjun Jurak Insum Kepala Kawai itu.
Keindahan dari air terjun itu, kini telah menjadi daya tarik para penggiat alam bebas.
Gabungan Pecinta Alam Belitung (Gapabel), secara langsung menjelajahi kawasan air terjun Jurak Insum Kepala Kawai ini.
Kawasan air terjun itu, berada di balik bukit yang memiliki ketinggian sekitar 200 MDPL (meter dari permukaan laut). (Bangka Pos/Riski)
"Kalau dikembangkan, ini akan menarik. Jarang soalnya di Belitung ini memiliki keindahan air terjun seperti ini. Ini sebetulnya aset Desa," ucap anggota Gapabel bernama Hestian.
"Kami harap, kelestarian nya tetap di jaga. Ya kalau bisa, sampah-sampah bekas minumanan, atau makanan untuk bisa dibawa pulang, ketika berkunjung kesini," tambahnya.
Untuk menuju lokasi air terjun ini, jika dari Kota Tanjungpandan, pengunjung bisa menggunakan sepeda motor atau kendaraan roda empat.
Rute pertama menuju Dusun Aik Nangka, Desa Simpang Rusa, dengan jarak tempuh sekitar 36 kilometer.
Jalan menuju Dusun Aik Nangka sangat mulus, lantaran sudah dilengkapi dengan aspal.
Tiba di Dusun tersebut, kembali pengunjung harus memasuki jalan tanah merah, yang memiliki lebar sekitar empat meter.
Khusus untuk kendaraan roda empat, hanya dibisa digunakan sejauh 100 meter dari pinggir jalan aspal.
Namun, untuk kendaraan roda dua, bisa menempuh perjalanan hingga 1,5 KM menuju ke bagian bawah bukit tersebut.
Tiba di sebuah perkebunan milik warga, disarankan kembali, pengunjung lebih baik memarkirkan sepeda motor di lokasi tersebut, lantaran jalan menuju ke kaki bukit belum begitu mendukung.
Sehingga untuk menuju ke lokasi air terjun ini, pengunjung harus menempuh perjalanan, dengan berjalan kaki.
Suasana ketika berjalan kaki itu, pengunjung akan memasuki hutan kecil, dengan suasana alam bebas yang sangat indah.
Pasalnya, selama perjalanan itu, pengunjung akan menemukan sungai-sungai atau aliran air kecil.
Lokasi ini, sangat bagus jika digunakan untuk lokasi wisata haiking, camping, dan wisata alam bebas lainnya.
Bahkan, di bagian kiri dari air terjun itu terdapat sebuah bebatuan yang tegak ke atas.
Batu yang berbentuk boulder itu, sangat bisa jika digunakan untuk olahraga rock climbing atau panjat tebing.