TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur dianggap belum menjadi destinasi wisata utama bagi para pelancong pemula.
Perjalanan darat menuju obyek-obyek wisata yang terlampau jauh mempersulit kunjungan pelancong tersebut.
"Flores belum jadi destinasi (wisata) utama. Mereka kalau yang pemula biasanya cuma tiga-empat hari," kata seorang pemandu wisata di Labuan Bajo, Krisna Soemarsono Adi Broto kepada KompasTravel, pekan lalu.
Perjalanan antara obyek-obyek wisata di Flores semisal dari Bajawa ke Ende, atau Labuan Bajo ke Wae Rebo tersebut menurut pria yang akrab disapa Kris itu menghabiskan waktu perjalanan darat yang lama.
"Misalnya liburan empat hari di Flores, gak cukup karena habis di perjalanan," jelasnya.
Perjalanan menuju Danau Waibelen atau Danau Asmara di Desa Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Danau alami tersebut juga habitat beberapa jenis burung. (KOMPAS/LUCKY PRANSISKA)
Selama ia menjadi pemandu wisata, Kris melihat Flores hanya menjadi tujuan wisata bagi pelancong yang dianggap sudah berpengalaman.
Kris menyebutkan pelancong tersebut telah minimal pernah berkunjung ke Flores dan merasakan berwisata di daerah Nusa Tenggara Timur.
"Biasanya yang expert -pengalaman- yang wisata ke sini (Flores). Kalau baru pertama kali yang datang, biasanya kapok," ungkapnya.
Laki-laki yang menggantungkan pekerjaan dari sektor pariwisata tersebut mengharapkan jika Flores bisa menjadi destinasi wisata utama bagi pelancong.
Lama berwisata selama seminggu dirasa sudah cukup baginya.
"Yang diharapkan sih seminggu, jadi (wisatawan) bisa melihat-lihat (Flores)," tutupnya.