News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Travel Story

Medina Azahara, "Kota Bersinar" di Cordoba, Jejak-jejak Pemerintahan Muslim di Tanah Spanyol

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Medina Azahara atau dalam bahasa Arab dikenal sebagai Madinat al-Zahra yang berarti: kota bersinar di Cordoba, Spanyol. Istana kota ini dibangun Khalifah Abd Al-Rahman III pada tahun 936. Medina Azahara merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Spanyol untuk menarik para pelancong. Foto diambil, Jumat (13/11/2015).

TRIBUNNEWS.COM, CORDOBA - Bagi para wisatawan yang gemar melanglang buana, nama Cordoba di Spanyol pasti sudah tidak asing lagi.

Tak heran Cordoba, yang dalam bahasa Arab dikenal dengan Kordova merupakan ibu kota Provinsi Kordoba, di Spanyol selatan, selalu ramai didatangi turis sepanjang tahun.

Cordoba didirikan oleh Claudius Marcellus dengan nama Corduba pada zaman Romawi Kuno.

Mengunjungi Kota Cordoba di Spanyol kurang lengkap kalau belum mengunjungi Medina Azahra, sebuah situs arkeologi abad pertengahan yang bernilai sejarah tinggi.

Obyek wisata yang selalu diincar wisatawan mancanegara ini hanya berjarak sekitar 13 kilometer dari kota Cordoba.


Medina Azahara atau dalam bahasa Arab dikenal sebagai Madinat al-Zahra yang berarti: 'kota bersinar' di Cordoba, Spanyol. Istana kota ini dibangun Khalifah Abd Al-Rahman III pada tahun 936. Medina Azahara merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Spanyol untuk menarik para pelancong. Foto diambil, Jumat (13/11/2015). (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)
 

Medina Azahara atau dalam bahasa Arab dikenal sebagai Madinat al-Zahra yang berarti: "kota bersinar".

Memasuki Medina Azahara di barat kota Cordoba dan berada di bawah kaki pegunungan Sierra Morena, terasa seperti memasuki sebuah kota dengan istana megah dengan pemandangan yang sangat indah.

Untuk memasuki kawasan Medina Azahara, mobil atau bus wisatawan hanya diizinkan sampai di tempat parkir atau dekat dengan museum.


Loli Ruiz (tengah), pemandu wisata di Medina Azahara. Medina Azahara atau dalam bahasa Arab dikenal sebagai Madinat al-Zahra yang berarti: 'kota bersinar' di Cordoba, Spanyol. Istana kota ini dibangun Khalifah Abd Al-Rahman III pada tahun 936. Medina Azahara merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Spanyol untuk menarik para pelancong. Foto diambil, Jumat (13/11/2015). (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)
 

Selanjutnya untuk menuju lokasi diwajibkan menggunakan bus khusus yang ada.

Bus tersebut mondar mandir mengangkut wisatawan ke istana kota Medina Azahara dan museum.

Walaupun sekarang hanya tersisa reruntuhan dan puing-puingnya saja, namun situs ini masih menyisakan bangunan utama yang mewakili kemegahan bangunan masa lalu.

Wisatawan akan menerawang ke masa silam bagaimana makmurnya Cordoba kala itu saat Khalifah Abd Al-Rahman III pada tahun 936 membangun istana kota Medina Azahara tersebut.


Medina Azahara atau dalam bahasa Arab dikenal sebagai Madinat al-Zahra yang berarti: 'kota bersinar' di Cordoba, Spanyol. Istana kota ini dibangun Khalifah Abd Al-Rahman III pada tahun 936. Medina Azahara merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Spanyol untuk menarik para pelancong. Foto diambil, Jumat (13/11/2015). (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)
 

Keberadaan istana megah di luar Cordoba sebagai pusat pemerintahan Muslim itu adalah atas prakarsa Khalifah Abd Al-Rahman III.

Dia tak hanya membangun istana namun juga sebuah kota yang makmur.


Loli Ruiz, pemandu wisata di Medina Azahara atau dalam bahasa Arab dikenal sebagai Madinat al-Zahra yang berarti: 'kota bersinar' di Cordoba, Spanyol, Jumat (13/11/2015). (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)
 

Keberadaan bangunan ini pada masa itu benar-benar memperhatikan kontur lahan dan berdiri di atas lebih dari tiga tingkat.

Saat membayangkan bangunan secara utuh, situasinya mirip dengan bangunan istana raja di Karangasem, Bali, di mana bangunan istana berada di bagian atas atau puncak, sementara taman-taman dan kolam berada di bagian bawah.

Dari istana inilah, sejauh mata memandang akan terhampar pemandangan indah yang menyejukkan mata.

Demikian halnya dengan Medina Azahara, dari istana ini, wisatawan bisa menatap panorama ke seantero taman yang membentang di bawahnya serta kota yang berada di kejauhan.

Hingga sekarang pun, dari sini pun wisatawan bisa melihat pemandangan sejauh mata bisa menatap, begitu indah dengan udara yang sejuk.  

Loli Ruiz, pemandu wisata yang mengantar rombongan media peserta famtrip dari Indonesia dan Malaysia yang diundang Pariwisata Spanyol menjelaskan Medina Azahara dirancang dengan sangat cermat oleh Abd Al-Rahman III.


Medina Azahara atau dalam bahasa Arab dikenal sebagai Madinat al-Zahra yang berarti: 'kota bersinar' di Cordoba, Spanyol. Istana kota ini dibangun Khalifah Abd Al-Rahman III pada tahun 936. Medina Azahara merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Spanyol untuk menarik para pelancong. Foto diambil, Jumat (13/11/2015). (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)
 

"Jalur distribusi makanan, masalah air minum, perumahan warga, arus lalu lalang pasukan sampai keberadaan kandang kuda begitu diperhatikan sangat detail," katanya.

Yang menarik adalah pilar-pilar bangunan dengan relief-relief rumit di istana kota Medina Azahara seluas sekitar 112 hektar ini begitu kokoh dan menjadi ciri khas bangunan peninggalan Islam di seantero Spanyol.

Medina Azahara dibagi menjadi dua kategori.

Pertama khusus untuk areal pemerintahan dengan bangunan-bangunannya dan kedua areal untuk tempat tinggal warga dan para pejabat penting.

Istana ini memiliki kebun di sekelilingnya dan Masjid Aljama di bagian bawah.


Medina Azahara atau dalam bahasa Arab dikenal sebagai Madinat al-Zahra yang berarti: 'kota bersinar' di Cordoba, Spanyol. Istana kota ini dibangun Khalifah Abd Al-Rahman III pada tahun 936. Medina Azahara merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Spanyol untuk menarik para pelancong. Foto diambil, Jumat (13/11/2015). (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)
 

Tempat lalu lalang pasukan berkuda, kandang kuda sampai dimana kuda diikat juga dirancang sedemikian detail.

"Itu bukan bathtub tapi tempat minum kuda," kata Loli Ruiz menunjuk kotak di tengah taman. 

Udara sejuk, Jumat (13/11/2015) siang itu membuat kaki tanpa terasa sudah melewati taman-taman istana hingga memasuki bangunan paling bawah yakni melihat reruntuhan Masjid Aljama.

"Yuk kita kembali ke atas lagi," ajak Loli Ruiz.


Sisa-sisa bangunan Masjid Aljama di Medina Azahara atau dalam bahasa Arab dikenal sebagai Madinat al-Zahra yang berarti: 'kota bersinar' di Cordoba, Spanyol. Foto diambil Jumat (13/11/2015). (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)
 

Rombongan lantas kembali ke pintu gerbang utara -- tempat masuk pertama dengan menaiki anak tangga.

Saat kembali ke tempat semula, rombongan wisatawan tak henti-hentinya tiba di obyek wisata penting di Spanyol ini.

"Hari ini kabarnya ada rombongan wisatawan asal Indonesia berkunjung ke Medina Azahara," ujar Loli.

Semakin siang, rombongan wisatawan semakin membanjiri obyek wisata ini.

Secara teratur, bus khusus mengangkut wisatawan mondar mandir mengantar para pelancong menuju tempat parkir yang tersedia.


Medina Azahara atau dalam bahasa Arab dikenal sebagai Madinat al-Zahra yang berarti: 'kota bersinar' di Cordoba, Spanyol. Istana kota ini dibangun Khalifah Abd Al-Rahman III pada tahun 936. Medina Azahara merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Spanyol untuk menarik para pelancong. Foto diambil, Jumat (13/11/2015).  (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)
 

Sebelum meninggalkan Medina Azahara, jangan lupa mampir di museum untuk melihat sejarah pembangunan Medina Azahara dan barang-barang yang ada masa itu, seperti keramik, piring sampai cangkir.


Satu-satunya penjual makanan, minuman dan suvenir di Medina Azahara atau dalam bahasa Arab dikenal sebagai Madinat al-Zahra yang berarti: 'kota bersinar'. Obyek wisata ini berada di Cordoba, Spanyol. Foto diambil, Jumat (13/11/2015). (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)
 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini