Laporan Wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM, DELI SERDANG - Sayang jika Anda datang ke Air Terjun Siurat-urat, Desa Tanjung Timur, Tiga Juhar, Deli Serdang, Sumatera Utara, saat hujan. Airnya pasti keruh.
Aliran sungai bewarna kecoklatan, padahal jika musim kemarau atau jika hari sebelum anda datang tidak hujan, air terjun sangat jernih dan bening.
Kedalaman 10 meter kolamnya pun kelihatan jernih dan membuat ikan-ikan terlihat dengan mata telanjang anda menatapnya dari atas.
Anak-anak bermain di sungai yang mengalir dari Air terjun Siurat-urat, Deli Serdang, Sumatera Utara. (Tribun Medan/Silfa)
Walaupun indah, belum banyak yang ke air terjun tersebut.
Penduduk sekitar lebih sering memancing atau menyelam untuk tangkap ikan dengan tangan kosong di air terjun tersebut.
Kata Situlang, penduduk sekitar, ikan di bawah air terjun cukup banyak.
Jika air sedang jernih, biasanya ia akan menyelam dan tinggal tangkap dengan tangan kosong saja sudah dapat banyak.
Situlang menuturkan aliran di bawah air terjun utama seperti lubang, jadi kalau tidak pandai berenang jangan coba-coba masuk atau lompat dari atas.
Ada baiknya hanya bermain di area anak air terjun.
"Kebanyakan yang datang ke air terjun ini anak pecinta alam, karena untuk mencapai tempat ini harus tracking jika dari hutan atau lompat sana sini menghindari arus air sungai jika mengikuti aliran Alir Terjun Pelangi," katanya.
Menelusuri aliran air terjun Siurat-urat. (Tribun Medan/Silfa)
Meski demikian, menurut Situlang, penduduk sekitar juga kerap ke sini sambil membawa anak mereka untuk mandi dan bermain setelah berkebun di sekitar pinggiran hutan.
Penduduk di kota Medan belum banyak tahu objek wisata ini karena berada di dalam hutan, atau sekitar 15 menit mengikuti aliran Air Terjun Pelangi.
"Tapi karena wisatawan sudah puas dengan Air Terjun Pelangi, mereka tidak masuk ke dalam hutan atau mengikuti alirannya untuk menemukan air terjun nan indah dengan aliran airnya yang menyapu batu," kata Situlang.
Hal unik lainnya, hanya enam meter dari kolam mengalir, anda akan menemukan keindahan lain sungai tersebut, yakni anak air terjun dan dasar sungai yang merupakan batu alam berukir dan datar seperti tebing yang disapu air.
Di situlah tempat yang cocok untuk anak-anak anak mandi dan bermain.
Jadi sebenarnya air terjun ini cukup layak menjadi destinasi.
Pasalnya memiliki anak air terjun yang bertingkat-tingkat, termasuk aliran air terjun yang menyapu batu alam di dasar sungai sehingga tidak ada hal yang membuat badan sakit ingin merasakan aliran air.
Pemandangan sekitar juga tak kalah memukau, ada pecahan batu alam besar yang retakannya seperti hiasan atau seakan diukir tangan manusia, padahal tidak.
Belum lagi pepohonan rindang, hijau rimbun membuat anda betah menikmati.
Untuk mencapai lokasi ini jika anda yang sudah tahu tidak akan dipungut biaya.
Namun karena air terjunnya masih asli dan belum diketahui banyak orang, anda bisa menggunakan jasa pemandu.
Biaya pemandu pun terbilang terjangkau, hanya Rp 10 hingga perorang, tapi jika ditanya, mereka pemandu hanya bilang seikhlasnya.
Untuk menuju lokasi anda dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Jalan menuju ke sana cukup bagus, hanya beberapa kawasan di beberapa desa yang jalannya masih berbatu alias belum diaspal.
Namun tidak terlalu berbahaya karena hanya berupa batu kecil dengan tanah yang datar.