News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata NTT

Asyik Bersepeda Lintasi Persawahan, Kebun Jagung, Perbukitan dan Pantai di Kupang

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bersepeda ke luar kota, ke arah timur di Desa Noelbaki, menjadi pilihan untuk wisata alternatif. Anda bisa menikmati desa yang masih asli yang dikitari areal persawahan.

Laporan Wartawan Pos Kupang, Julianus Akoit

TRIBUNNEWS.COM -- Banyak tempat wisata di Kabupaten Kupang yang sudah masuk daftar tujuan wisata (DTW).

Wisata alam, wisata religi dan tempat bersejarah. Namun penataan yang itu-itu saja, dan minimnya fasilitas pendukung membuat orang cepat bosan untuk datang ke situ.

Jika Anda menyukai tantangan baru, mungkin bersepeda seraya berkeliling di areal persawahan, kebun jagung, perbukitan hingga tepi pantai, menjadi pilihan yang bisa mengasyikkan.

Anda bisa memulai dengan bersepeda di pagi hari, menyusuri Jalan Timor Raya dari Kota Kupang, menuju arah timur, keluar kota.


Salah satu ruas jalan tani yang membelah areal persawahan di Desa Noelbaki, Kupang Tengah. Anda bisa bersepeda melewati jalan ini sambil menikmati alam yang menghijau.

Untuk waktu sekarang, pasti akan Anda temui bunga Flamboyan (pohon Sepe) yang sedang bermekaran di sepanjang tepi jalan.

Warna merah menyala dan oranye yang menggoda menyembul di ketiak daun yang hijau. Tentu menambah keceriaan melepas penat di akhir pekan.

Setelah 60 menit bersepeda, Anda akan memasuki Kelurahan Tarus dan Desa Noelbaki di sebelah Timur Kota Kupang. Di sini, sudah menunggu hamparan sawah, kebun jagung dan sayur yang menghijau.

Jika Anda takut bersepeda di sepanjang Jalan Timor Raya, ada dua jalur bagi pesepeda untuk melewati jalan desa yang sepi namun beraspal. Di dua jalur ini, Anda masih menikmati pemandangan alam yang menghijau, asli dan bersih.

Jalur pertama, Anda masuk dari persimpangan menuju arah Bendungan Tilong. Kira-kira 100 meter ke depan, Anda belok kiri di persimpangan.

Sepanjang jalan ini sudah beraspal. Anda bisa menikmati hamparan sawah di sebelah kiri dan aneka pohon flamboyan yang sedang bermekaran.

Jika lagi beruntung, Anda akan berpapasan dengan gadis-gadis dusun yang cantik-cantik namun masih lugu, yang sedang berangkat ke sawah.

Senyum simpul malu-malu dan tegur sapa akan Anda temui. Sebab sekarang lagi musim mengetam padi di sawah.

Sekitar 10 menit, Anda akan menemukan sebuah kolam alam yang airnya sangat jernih. Air datang dari arah Bendungan Tilong.

Di sini Anda bisa rehat sejenak bersama teman-teman. Bisa membuka bekal untuk santap siang bersama. Atau mandi di kolam yang airnya jernih.

Usai rehat sejenak, Anda bisa melanjutkan perjalanan memasuki Desa Oelpuah. Saat tiba di ujung perkampungan, ada portal besi. Anda belok kiri di persimpangan. Perjalanan selanjutnya, Anda disuguhi pemandangan hutan sekitar.

Sepuluh menit dari titik persimpangan di Desa Oelpuah, Anda akan tiba di puncak bukit. Dari situ Anda disuguhi pemandangan yang indah, yakni Teluk Kupang yang membiru di kejauhan. Dengan background Gunung Fatuleu yang menjulang tinggi di sebelah barat.

Bila membuang pandang ke sebelah Selatan, mata Anda akan dimanjakan dengan hamparan persawahan bak permadani alam yang indah yang diapit perbukitan dari sebelah timur, sebelah tenggara hingga sebelah selatan.

Jika sudah puas dimanjakan dengan pemandangan alam yang indah, silahkan menyusuri jalan beraspal dari puncak bukit hingga keluar di Jalan Timor Raya di dekat SMP Negeri Kupang Tengah. Lalu bersepeda pulang ke Kota Kupang.

Alternatif jalur kedua bisa dipilih. Jika sampai di persimpangan Cabang Bendungan Tilong, silahkan maju sekitar 100 meter ke arah SD Katolik.

Lalu belok kiri melewati eks pabrik kulit dan gedung pertemuan Poktan Usaha Bersama. Jika sudah di titik ini, silahkan menyusuri jalan tani yang membelah areal persawahan seluas 400 hektar. Jalannya sudah beraspal.

Di jalur ini, Anda menikmati areal persawahan yang sedang menguning. Bahkan sebagian sedang dipanen oleh para ibu dan gadis-gadis.

Kemersik daun padi ditiup angin kemarau dan gemercik air dari selokan di sawah, ditingkahi suara burung pipit di rumpun padi serta teriakan penjaga di pondok yang mengusir burung pemakan bulir padi, menjadi musik alam yang mengasyikkan dan menentramkan jiwa.

Puas menyusuri pematang sawah, silahkan menuju arah barat. Anda akan masuk Kampung Kelapa Tinggi, sebuah dusun yang masih asli yang terletak di bibir pantai di Teluk Kupang.

Kampung ini dikepung ratusan pohon kelapa dan pisang serta areal persawahan.

Di sini Anda bisa menikmati air kelapa muda yang segar. Lalu bisa mandi sepuasnya di pantai yang berpasir putih.

Suara camar yang menukik di hutan bakau dan ujung gelombang yang mendesir di pasir pantai sungguh memanjakan telinga dan mata.

Di jalur alternatif kedua ini, petualangan Anda dengan sepeda seakan jadi sebuah ritus mengawinkan suara camar di tepi pantai dengan kemersik padi di areal persawahan.

Sungguh indah. Jika sudah puas, silah bersepeda pulang melewati jalan yang sama sebelumnya.*

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini