Sebagai menu pendamping menikmati ayam taliwang terdapat plecing dan beberuk.
Untuk plecing, Makanan ini terdiri dari kangkung yang direbus dan tauge yang dicampur denga sambal tomat yang terbuat dari racikan cabai rawit, garam, terasi dan tomat.
Sedang untuk beberuk adalah semacam lalapan yang terdiri dari terong lalap, kacang panjang, dan bawang merah yang diiris kecil-kecil. Kemudian diberi sambal yang terbuat dari cabai, terong, dan terasi bakar.
Segarnya sayuran mentah berpadu pas dengan pedasnya sambal, membuat menu ini juga menjadi favorit di Ayam Taliwang Mandalika.
Saat datang ke rumah makan yang setiap harinya buka dari pukul 07.00 pagi hingga 10.00 malam ini jangan lupa mencicipi nasi balap.
Menu ini adalah nasi putih yang disajikan bersama srundeng, kering tempe, oseng-oseng kacang, ayam suir yang dimasak dengan bumbu taliwang, dan kacang goreng.
"Kami juga punya menu bernama ote-ote, makanan ringan mirip dengan bakwan. Bedanya ote-ote dinikmati dengan kuah yang terbuat dari gula jawa, perasan jeruk nipis, cabai, dan bawang putih. Menu ini selalu disajikan hangat, kami buat setelah ada pesanan," ujar Eko.
Dikatakan Eko, usaha ini telah dia rintis sejak 2002 yang lalu. Ide membuka rumah makan khas Lombok karena pada saat itu dia yang merupakan mahasiswa asal Lombok susah mencari makanan khas daerahnya di Yogyakarta. Berangkat dari hal tersebut Eko bersama tiga temannya yang juga berasal dari Lombok mencoba membuka tempat makan khas Lombok.
"Karena kami tidak memiliki pengalaman di bidang kuliner, awalnya kami hanya kira-kira saat memasak dan memang tidak langsung enak. Kami terus belajar, hingga akhirnya berani membuka usaha ini," ungkapnya.
Karena pada waktu itu belum banyak tempat makan khas Lombok, usaha yang dirintsi Eko mendapat respons yang baik.
Usaha tersebut terus berkembang, hingga akhirnya pada tahun 2010 rumah makan ini sempat berhenti beroperasi.
Plencing kangkung.
"Karena dulu kami disini niatnya untuk kuliah, usaha ini sempat berhenti, padahal saat itu kondisi warung sedang ramai-ramianya, bahkan sempat masuk ke acaranya Pak Bondan. Saya dan teman sempat pulang ke Lombok, terus ada yang merantau ke Kalimantan," cerita Eko.
Hingga akhirnya pada bulan November 2015 ini Eko memutuskan kembali ke Yogyakarta untuk merintis kembali Ayam Taliwang Mandalika.
Untuk harga, anda tidak usah khawatir, karena satu porsi ayam taliwang (ayam kampung) harganya cukup Rp.12.500, sedang untuk ayam potong hanya Rp.7.500.
Anda juga bisa memesan satu porsi ayam taliwang utuh (ayam kampung) dengan harga Rp.50 ribu.
Untuk nasi balap harganya hanya Rp, 7 ribu per porsi, sedang plencing dan beberuk dapat anda nikmati hanya dengan membayar Rp. 5 ribu per porsi.(*)