Laporan Wartawan Tribun Teguh Suprayitno
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI – Percaya nggak menu asal Jepang ini di Jambi dijajakan di kaki lima?
Jika tak percaya, Anda bisa datang ke jalan Yusuf Singadekane,Telanai Pura, Kota Jambi, sekitar 30 meter dari kantor pajak provinsi Jambi.
Persis di tepi jalan, Anda akan menemukan jajanan kaki lima yang menjajakan oppai yakitori atau umum dikenal sate jepang.
Meski baru, penyuka yakitori cukup banyak di Jambi, dari mulai orang Tionghoa hingga orang Melayu suka jajan ini.
Di kedai oppai milik tiga sekawan: Anfal Deparbo, Irfan Mukharudin dan Bobbi Oktavianto, menyuguhkan tiga pilihan sate Jepang yang bisa Anda nikmati.
Kuliner Jepang yang dijual di kawasan kaki lima di Jalan Yusuf Singadekane Kota Jambi. Harganya pun kaki lima loh !
Ada yakitori momo atau sate paha ayam, yakitori negima alias sate dada dengan kombinasi daun bawang, dan yakitori kawa dalam bahasa Indonesia disebut sate kulit ayam.
"Paling favofit sate kulit, dia garing," kata Depo, panggilan akrab Deparbo.
Soal BAB 4 Matematika Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Beserta Kunci Jawaban, Pengukuran Luas dan Volume
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
Sate ini dilumuri saus tare, baru dipanggang. Bagi orang Jambi yang biasa dengan sate Padang atau sate Madura, mungkin akan merasa beda dengan rasa yakitori.
Sate ini disajikan dengan nasi kepal isi ikan tuna, disebutnya onigiri. Agar rasanya lebih nyeess..ditambahkan nori atau rumput laut dan taburan cabai kering.
Saat Tribun mampir ke kedai Oppai, di sana Bella seorang mahasiswi Hukum, sedang menikmati yakitori dan onigiri. Itu adalah pengalaman pertamanya menyantap Sate Jepang.
“Rasanya lembut, ini pertama kali nyoba Sate Jepang,” katanya.
Soal harga, menu Jepang ini dibandrol harga kaki lima. Jadi Anda tak perlu "ngeri" dompet jebol gara-gara jajan makanan Jepang.
Satu porsi sate Jepang isi lima tusuk dihargai Rp 13 ribu. Dan untuk onigiri isi daging tuna hanya Rp 6000.
Kedai oppai buka setiap hari mulai pukul 5 sore hingga 11 malam. Tapi karena rame pembeli, jam 7,30 biasa sate Jepang sudah habis.
Anda yang ingin datang menikmati bagaimana lembutnya daging ayam sate jepang ini bisa datang lebih awal, ya paling tidak sebelum isyak atau habis magrib.
Kedai oppai ditata dengan gaya sederhana, satu gerobak kayu yang dihiasi dua lampion merah dan bentangan kain bertuliskan “OPPAI YAKITORI". Pelanggan Sate Jepang duduk di banggku-bangku kayu.
Di akhir pekan, kedai tiga sabahat ini jadi jujugan anak-anak muda, sebagian orang Thionghoa membawa keluarga untuk menyantap Sate Jepang.
"Kadang sudah jam 11 malam mau pulang, masih ada yang datang, terpaksa kita sampai setengah satu baru tutup," kata Depo.