TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menargetkan 20-30 persen wisatawan asal Timur Tengah berkunjung ke provinsi itu pada tahun 2016.
"Tahun 2016, kita menargetkan kunjungan wisatawan mencapai tiga juta orang. Dari jumlah itu, 20-30 persen disumbang wisatawan asal Timur Tengah," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB Lalu Mohammad Faozal di Mataram, Minggu (13/12/2015).
Faozal menuturkan, selama ini wisatawan asal Timur Tengah selalu melihat Kuala Lumpur, Malaysia sebagai destinasi unggulan untuk wisatawan Muslim.
Namun, seiring terpilihnya Pulau Lombok sebagai destinasi halal terbaik di dunia, semua itu kini menjadi berubah.
"Masyarakat Timur Tengah dan warga Muslim di Eropa kini semakin mengenal Lombok. Mereka begitu antusias karena selain Kuala Lumpur ternyata juga ada Lombok sebagai destinasi wisata halal," ujarnya.
Wisatawan di Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Kamis (17/4/2014).
Faozal menjelaskan, ada beberapa strategi yang kini menjadi perhatian pemerintah provinsi dalam menarik kunjungan wisatawan Timur Tengah dan Muslim Eropa untuk datang ke Lombok.
Strategi yang diterapkan antara lain pemenuhan kebutuhan dari wisatawan Muslim, ketersediaan makanan dan minuman halal, kemudahan fasilitas untuk bersuci dan beribadah.
Kemudian, penyediaan sarana, fasilitas dan pelayanan yang tidak bertentangan dengan norma-norma kesusilaan dan nilai syariah.
"Saat ini kita sudah bekerja sama dengan MUI agar seluruh hotel dan restoran yang ada di NTB mendapatkan sertifikasi dan standarisasi halal. Termasuk, dalam aspek pelayanan terhadap wisatawan muslim," katanya.
Selain itu, tidak kalah penting yang juga perlu mendapat perhatian, lanjut Faozal, adalah terbangunnya konektivitas penerbangan dari Lombok dengan negara-negara di Timur Tengah, begitu juga sebaliknya.
Sebab, tanpa ada penerbangan langsung ke Lombok, rencana itu sulit terwujud.
"Selama ini, wisatawan asal Timur Tengah dan wisatawan Muslim Eropa berkunjung ke Indonesia melalui pintu masuk Jakarta dan Bali, baru mengunjungi Lombok. Kita ingin suatu saat mereka bisa langsung ke Lombok," katanya.
Meski begitu, mantan Kepala Museum NTB ini, optimistis angka 20-30 persen kunjungan wisatawan Timur Tengah dan Muslim Eropa untuk melihat Lombok dan destinasi wisata lainnnya bisa tercapai.
"Bulan ini, angka kunjungan wisatawan ke NTB sudah mencapai 1,8 juta orang dari target kunjungan 2 juta orang wisatawan tahun 2015. Karena itu, meski masih ada kekurangan, kita tetap optimistis target itu bisa terpenuhi," tambah Faozal. (antara)