News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Jateng

Asyiknya Berlibur di Desa Wisata Panusupan Purbalingga, Bisa Berburu Sunset hingga Bermain Air

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bermain air di Kedung Pingit.

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Fajar Eko Nugroho

TRIBUNNEWS.COM, PURBALINGGA - Ingin merasakan kehidupan desa? Cobalah sesekali ke Desa Wisata Panusupan, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Suasana yang masih alami dan kekayaan seni budaya yang dimiliki membuat desa wisata ini patut menjadi alternatif tempat berlibur.


Wisatawan bisa ikut menarik Dayak. (Tribun Jateng/Fajar Eko Nugroho)

Suasana sejuk dan pepohonan hijau menjadi penyambut wisatawan yang baru tiba di Desa Panusupan.

Sapaan hangat warga yang ditemui saat menyusuri jalan desa juga menjadi ciri khas desa ini.

Tak perlu bingung menentukan destinasi awal.

Anda bisa meminta bantuan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ardi Mandala Giri yang mengelola desa wisata ini, untuk membuat perencanaan kegiatan.

Anda yang suka tracking, bisa mencoba paket wisata berburu sunrise dan sunset di puncak bukit Ardi Lawet.

Dari puncak bukit ini, Anda memang bisa melihat keindahan matahari terbit dan di kala senja melihat matahari terbenam.


Batu Dandangan merupakan objek wisata batu purba di Desa Wisata Panusupan. (Tribun Jateng/Fajar Eko Nugroho)

Tracking juga bisa dilakukan jika Anda mengeksplore Curug Pesantren.

Menyusuri jalan desa dan jalan setapak sekitar 30 menit dari pusat desa, Anda akan tiba di sebuah air terjun.

Air terjun setinggi lebih dari 20 meter ini cukup jernih dan segar.

Anda pasti tak akan betah hanya memandang keindahannya tetapi segera ingin bermain air atau bahkan menceburkan diri di aliran sungai yang ada.

Bermain air di Kedung Pingit juga pilihan lain bagi Anda yang suka wisata air.

Selain berair jernih, warga mempercayai, mandi di tempat ini membuat awet muda.

Desa wisata ini juga memiliki tempat wisata religi.

Terdapat tempat ziarah yang disebut Ardi Lawet yang merupakan petilasan penyebaran agama Islam yang dilakukan Syech Jambu Karang.

"Butuh waktu dua jam berjalan kaki pulang pergi untuk mencapainya. Kalau tak suka jalan jauh, cukup di Regol Ardi Lawet atau pintu gerbangnya," kata Ketua Pokdarwis Ardi Mandala Giri, Yanto Mardi.

Puas menikmati keindahan tempat wisata alami, Anda juga bisa mencoba paket wisata edukasi pertanian, peternakan dan perikanan.

Anda bisa merasakan menjadi petani yang tengah menyiapkan lahan sebelum ditanami tanaman lewat cara mencangkul atau bahkan memanen buah salak.

"Tentu saja, tergantung musimnya. Yang ingin mencoba merasakan beternak ayam atau menangkap ikan di kolam juga bisa," imbuh Yanto.

Melihat industri rumahan yang dikerjakan warga setempat juga tak kalah menarik.

Sejumlah warga yang tengah membuat gula merah secara alami akan senang menyambut kedatangan Anda yang ingin melihat proses yang berlangsung.

Begitu juga para perajin souvenir dari rotan.

Syukur-syukur, jika Anda membeli sebagai souvenir atau buah tangan.

“Saya sangat terkesan berwisata di Desa Panusupan ini. Tentu, saya akan menceritakan kepada yang lain agar mereka bisa menikmati juga desa wisata ini,” ujar Jonathan, wisatawan asal Jakarta.

Terkait seni budaya, warga Desa Panusupan memiliki kesenian Rondat, yakni tarian yang dilakukan penari pria yang sudah berumur.

Ada juga seni Lengger dan siteran serta Dayak, tarian yang dilakukan anak-anak berpakaian ala manusia hutan.

Hanya saja, seni budaya ini hanya bisa Anda saksikan saat datang berombongan.

Biasanya, kesenian tersebut ditampilkan warga untuk menyambut atau menghibur tamu dalam jamuan formal.

Yang tak kalah penting, Anda wajib mencoba kuliner olahan warga setempat.

Jangan membayangkan menemukan menu masakan khas kota, warga biasa memasak menu ala desa.

Di antaranya, sayur daun talas yang disebut warga Desa Panusupan sebagai sayur Lontop.

Ada pula sayur nangka, oseng tempe, kluban dan lauk ikan asin.

"Kerinduan akan makanan khas desa seperti ini benar-benar terobati. Suguhannya juga enak sehingga rasanya ingin terus nambah," ujar Pandu, wisatawan asal Semarang.

Sepertinya, tak cukup jika hanya satu hari menikmati Desa Wisata Panusupan.

Sambil menunggu hari, Anda bisa menginap di homestay.

Kesadaran warga akan status desa wisata membuat pengelola benar-benar menyiapkan tempat menginap yang bersih dan rapi.

Namun, Anda yang ingin merasakan bermalam di alam terbuka, bisa mendirikan tenda di area camping ground Wanatirta.

Desa Wisata Panusupan, Kecamatan Rembang, berada sekitar 13,5 Km dari pusat kota Kabupaten Rembang.

Anda yang mengendarai kendaraan pribadi bisa mengarahkan kendaraan ke timur laut atau menyusuri Jalan Sersan Sayuti.

Perjalan bisa ditempuh sekitar 25 menit perjalanan. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini