TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU – Pekanbaru tidak hanya dikenal sebagai kota wisata kuliner. Tetapi juga bisa dibilang terkenal dengan wisata burung.
Bagi anda yang hobi burung, jangan lupa mampir di pasar burung yang berada di jalan Durian Kelurahan Labuh Baru Timur Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru.
Ada puluhan kios penjual aneka macam burung di lokasi yang berada di belakang pasar palapa ini. Dan ratusan jenis burung yang dijual.
Seperti Murai Batu, Kenari, Lovebird, Anis Merah ataupun Anis Kembang. Harganya pun bervariasi, mulai dari harga puluhan ribu hingga jutaan rupiah.
Pasar Burung Palapa di Pekanbaru (Tribun Pekanbaru/ Melvinas)
“Ada ratusan lebih jenis burung yang kita jual di sini. Harganya juga bervariasi mulai dari Rp10 ribu misalnya burung kutilang hingga ada yang sampai Rp10 juta,” ungkap Nur satu diantara penjual burung.
Dikatakan Nur, harga ini tergantung kondisi fisik dan kicauannya, yang paling mahal Burung Murai Batu, apalagi Murai Batu yang berjam terbang tinggi (sering memenangi kontes,red) harganya menjadi tinggi dan bisa mencapai puluhan juta.
“Selain kicauannya yang bagus juga murai batu yang jantan lebih mahal dari betina,” ujar wanita yang sudah lebih 20 tahun berjualan burung ini.
Dari pantauan Tribunpekanbaru.com berbagai jenis burung ada yang disangkar satu persangkar, dua persangkar bahkan ada yang dalam jumlah banyak dalam satu sangkar.
Suara kicauan beragam jenis burung terdengar merdu saat memasuki kawasan Pasar Burung tersebut. Namun, ada satu burung dalam sangkar yang ditutup dengan kain.
Ternyata itu adalah burung murai batu yang kualitas suaranya sudah bagus.
“Memang ada perlakukan khusus untuk burung ini. Ia sengaja ditutp supaya lebih tenang dan tidak liar. Hal ini mempengaruhi kualitas suaranya. Namun sesekali kita buka juga,” katanya.
Pengunjung yang datang membeli aneka macam burung ini, tidak hanya dari dalam Kota Pekanbaru saja, tetapi juga berasal dari Kabupaten/Kota seperti dari Kerinci, Rengat, Kampar bahkan dari kota-kota lain di luar Riau.
Untuk burung yang paling banyak dicari pembeli, diakui Nur tergantung pasarnya. Ada yang sekedar suka burung saja dan menjadi peliharaan. Ada pula yang benar-benar hobi burung dan memiliki burung-burung dengan suara yang bagus.
Tidak hanya menjadi tempat transaksi burung, di lokasi ini juga seminggu sekali diadakan kontes suara burung. “Biasanya setiap sore Sabtu, mereka yang hobi burung kumpul di sini dan mengadakan kontes burung. Makanya setiap sore ramai di sini,” katanya.
Selain burung juga terdapat beberapa hewan lainnya yang dijual. Antara lain kelalawar, musang, kelinci hingga ayam Bangkok.
“Diantara semuanya yang paling dominan kita jual memang burung,”pungkasnya seraya mengatakan kios burung ini buka mulai pukul 07.00-17.00 wib.
Namun, dari pantauan tribunpekanbaru sayang sekali jalan menuju ke dalam pasar ini kurang bagus. Aspalnya pecah-pecah.
Hal ini bisa menjadi perhatian pemerintah karena sayang sekali pasar burung ini bisa menjadi wisata pasar burung di Pekanbaru.
Karena memang satu-satunya pasar burung ada di Pekanbaru. Apalagi sudah menjadi tempat rutin bagi pecinta burung untuk mengadakan kontes kicauan burung. Semoga dapat menjadi perhatian pemerintah kota Pekanbaru.