TRIBUNNEWS.COM - Isu pelecehan seksual sampai sekarang masih menjadi momok terbesar bagi kaum perempuan untuk melakukan traveling. Tak sedikit perempuan yang enggan untuk menjelajah.
Misalnya negara India yang kerap marak berita kasus pelecehan seksual terhadap turis asing. Banyak perempuan pun menghindari negara ini.
Menurut pejalan perempuan sekaligus mantan presenter acara petualangan, Riyanni Djangkaru, sebenarnya ada cara yang dapat dilakukan untuk mencegah pelecehan seksual di perjalanan.
"Saya sebagai pejalan perempuan selalu mencari sejarah sebuah destinasi. Apakah yang kita lakukan sebagai perempuan, pantas atau tidak di daerah tersebut. Riset itu bukan hanya cari yang menarik, tapi cari apa yang sebenarnya berlaku pada masyarakat di sana," ujar Riyanni.
"Kebanyakan (pejalan) membawa identitas dirinya sendiri dan bertamu ke satu lokasi yang mungkin tak dapat diterima oleh masyarakat setempat sebagai sesuatu yang wajar," ujar ibu dari satu anak ini.
Saat ditanya apa yang dilakukan Riyanni jika di perjalanan ia digoda laki-laki iseng, ia menjawab, "Lempeng saja, jangan ditanggapi tapi jangan dijutekkin juga. Belajar survival itu penting. Saya selalu punya dua jurus survival, pertama menonjok, kedua lari," ujar Riyanni. (Silvita Agmasari)