Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan
TRIBUNNEWS.COMĀ - Kota Tondano memiliki goa peninggalan Jepang yang berlokasi di Desa Tonsealama, Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Goa ini menjadi destinasi pilihan jika berkunjung ke kota air ini.
Ada puluhan mulut goa yang dibangun pada pemerintahan Jepang pada zaman perang dunia kedua.
Panjangnya bahkan mencapai ratusan meter ke dalam. Jika berada di mulut goa, tampak kelelawar kecil beterbangan keluar. Jadi hati-hati kalau mau selfie di dekatnya.
Puluhan goa ini terbentang di sepanjang jalan raya Tondano - Airmadidi. Warga setempat menyebut lokasi ini "Wowusuk" atau "Doud De Mukud".
Wisatawan yang sedang melakukan perjalanan sering mampir untuk mengabadikan momen di depan mulut goa ini.
Anda bisa juga menyusurinya, namun harus dengan peralatan lengkap dan guide yang bisa mengantar. Namun saat ini memang kesulitan mencari guide yang bisa menjelajah goa ini.
Pemerintah Kabupaten Minahasa baru setahun lalu memugar tempat ini.
Kondisi dulu sangat memprihatinkan. Terabaikan dan ditutupi alang-alang. Kondisi seperti itu membuat orang tak mengira itu adalah destinasi wisata sejarah.
Saat ini kondisinya berubah, sudah ada penanda lokasi, mulut goa yang dicat. Serta alang-alang yang tak lagi menutupi mulut goa ini.
Di era Tahun 1980-an hingga Tahun 1990-an, goa-goa Jepang ini sempat begitu diminati pengunjung, baik dari mancanegara maupun turis lokal. Bahlan lokasi ini kerap dipadati pengunjung di hari-hari tertentu.
Meski telah dipugar, minat wisatawan terlihat turun dari sebelumnya. Berfoto ria di depan goa ini juga memberi pemandangan yang indah.
Apalagi berada tepat di pinggir jalan raya. Memadukan pesona alam dan kegiatan masyarakat yang lalu lalang di jalan.
Mudah ditemui, pada awal memasuki desa Tonsealama dari arah Airmadidi Minahasa Utara.
Angkutan umum dari terminal Airmadidi, atau terminal Tondano bisa menjadi starting poin. Dari terminal Tondano anda bisa menyewa ojek.