News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Jambi

Sakralnya Prosesi Pernikahan Adat Jawa Ketika Digelar di Tanah Rantau Jambi

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pernikahan adat Jawa yang digelar masyarakat Jawa yang tinggal di Jambi.

Laporan Wartawan Tribun Teguh Suprayitno

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Melihat wisata budaya Jawa bukan berarti Anda harus datang jauh ke Surakarta atau Yogyakarta yang kental dengan adat kekeratonan.

Di Desa Meranti, Renah Pamenang, Merangin, Jambi, satu daerah transmigrasi asal Solo, Anda juga bisa melihat budaya Jawa yang masih lestari, salah satunya saat acara mantenan atau nikahan.

Ada balang suruh, sebagai harapan semoga segala goda akan hilang dan menjauh. Ada juga ngidak endhok atau nginjak telur, tradisi ini punya makna bahwa kedua pengantin sudah pecah pamor.


Sajian soto (sebelum disiram kuah) pada pernikahan adat Jawa.

Dilanjutkan wiji dadi, yaitu pengantin perempuan membersihkan kaki pengantin laki-laki usai menginjak telur. Ini melambangkan suatu harapan semoga janin yang ada dalam kandungan pengantin perempuan nanti jauh dari mara bahaya.

Dalam adat jawa juga ada dulangan, kedua pengantin saling suap makan dan minum. Adat ini sebagai simbol bahwa kedua pasangan pengantin saling memberi dan menerima.

Ada pula sungkeman, simbol bahwa kedua pengantin hormat pada orang tuanya.

Selain melihat budaya Jawa Anda juga bisa mencicipi aneka kuliner kampung Solo.

Satu menu daerah yang kerap disajikan saat ada acara kampung adalah acar telur.

Menu dari olahan telur ayam ini biasa disajikan dengan sayur gulai, bisa gulai ayam atau gulai daging.

Rasa telur yang tak begitu kuat, jadi kombinasi yang pas saat disantap dengan sayur gulai yang rasanya cenderung pedas dan gurih.

Meski namanya acar, olahan telur ini justru dikukus dalam cetakan kue. Lalu di atasnya diberi irisan cabai merah.


Pernikahan adat Jawa yang digelar masyarakat Jawa yang tinggal di Jambi.

Menu lainnya yang bisa Anda nikmati di sini ada Soto Solo. Menu berkuah ini disajikan dengan daging ayam atau daging sapi, mi soun, wortel, toge serta potongan kentang. Taburan daun seledri dan bawang goreng menambah aroma harum kuah Soto ini.

Menu berkuah ini cocok disantap selagi hangat, dan rasanya tambah seger saat cuaca lagi dingin.

Di kampung transmigrasi ini juga kerap menyajikan kue-kue tradisional Jawa, seperti jenang alot atau jenang tuo, sebagian orang menyebutnya dodol. Ada  jadah atau gemblong, jajanan dari ketan yang dikukus dengan parutan kelapa dan garam lalu ditumbuk hingga kenyal.

Ada juga lemper dan tape ketan yang dibungkus dengan daun pisang. Rasanya manis, dan sedikit bersoda.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini