News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemerintah Jamin Keamanan Pariwisata Usai Bom Sarinah

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tak hanya wisatawan domestik, turis asing pun banyak yang menggunakan jasa dokar untuk berkeliling Denpasar.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sesegera usai insiden ledakan bom di seputar pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta, pemerintah, c.q. Kementerian Pariwisata RI menyatakan menjamin keamanan dan kenyamanan berwisata di Indonesia.

Kawasan yang kini sepenuhnya telah diamankan dalam kendali aparat itu pun telah kembali ke kondisi normal.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (14/1).

Menpar Arief juga menyampaikan rasa simpati setulusnya kepada para korban insiden tersebut beserta keluarga mereka.

Khusus kepada segenap insan pariwisata, Menpar mengimbau agar mereka tetap fokus dalam memberikan pelayanan terbaik kepada segenap wisatawan, terutama dengan meningkatkan rasa nyaman, aman dan tertib.

Menpar juga menjamin, begitu insiden terjadi, Tim Crisis Center Kemenpar langsung bekerja. “Tim Crisis center langsung on.

Itu mesti kita lakukan karena sadar, kita harus recovery secepatnya. Kita harus mampu seperti Thailand, yang ketika ada kasus ledakan bom yang besar di Bangkok, tak sampai dua bulan mereka sudah bisa recovery,” kata Arief Yahya.

Saat ditanya mengenai kemungkinan dampak insiden tersebut kepada dunia pariwisata nasional, Arief tidak berusaha mengelakkan kemungkinan tersebut.

Menurut dia, hubungan dunia pariwisata dengan isu keamanan begitu lekat dan berhubungan kausalitas, sehingga kemungkinan tersebut tidak bisa dinafikan sama sekali.

“Pariwisata itu hubungannya linier dengan isu keamanan. Kalau isu keamanan-- katakanlah naik 10 persen yang artinya aman, pariwisatanya naik 10 persen. Kalau turun 10 persen, pariwisata juga bisa turun 10 persen. Jadi pariwisata ini memang paling sensitive,” kata Menpar.

Untuk itu Arief meminta dukungan segenap masyarakat Indonesia untuk tidak memperkeruih suasana dengan menyebar berita buruk seputar insiden tersebut.

“Semakin banyak berita positif, itu akan membantu dan mempercepat recovery,” kata dia.

Harapan Menpar tersebut tampaknya ibarat gayung bersambut. Tanpa imbauan pun, bahkan di saat peristiwa itu masih berlangsung, dunia maya penuh imbauan untuk tidak menyebarkan berita buruk dan kebohongan seputar insiden Sarinah tersebut.

Laman Twitter, Facebook, serta Instagram, penuh dengan imbauan untuk tidak menyebar foto-foto korban yang akan memancing kengerian.

Hastag #KamiTidakTakut, lengkap dengan aneka ‘meme’ dengan segera mendominasi Twitter, Instagram dan Facebook.

“The Bomb today doesn’t make us weak but making us more stronger and more tough.”tulis sebuah meme yang dengan segera beredar luas. Beberapa hastag lain seperti #PrayForJakarta, juga segera popular.  

Sementara itu dari Senayan, Ketua Komisi X DPR RI yang membidangi Pariwisata, Pemuda  Olahraga, 

Pendidikan dan Kebudayaan, Teuku Riefky, langsung memberikan pernyataan pers atas insiden tersebut.

Selain mengucapkan bela sungkawa atas jatuhnya korban, serta mengutuk pelaku dan otak di balik insiden tersebut, Komisi X meminta pemerintah, yakni Kemenpar, untuk sesegera mungkin melakukan langkah-langkah strategis demmi mengembalikan kepercayaan masyarakat dunia kepada pariwisata Indonesia.

“Dengan langkah strategis itu, kami berharap semua dampak dapat diminimalisasi, utamanya yang berdampak pada  sektor Pariwisata di Tanah Air,” kata Teuku Riefky.

Ia mengingatkan, sector pariwisata adalah sector unggulan untuk menciptakan lapangan kerja serta meraih pendapatan negara.

“Apalagi kita tahu, dalam waktu dekat ini Indonesia akan menjadi tuan rumah event-even internasional di 2016-2018, seperti perhelatan TAFISA Oktober 2016, MotoGP 2017 dan ASIAN GAMES 2018,” kata Riefky.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini