Laporan Hendra Gunawan dari Sydney
TRIBUNNEWS.COM -- Australia rupanya serius benar dalam mendongkrak pesona pariwisata mereka dari segala arah dan daya pikat.
Salah satu daya pikat yang jadi jualan adalah sektor agrobisnis. Negeri penghasil buah-buahan tersebut meningkatkan pariwisata di perkebunan buah-buahan.
Kebun-kebun buah dengan luas ribuan hektar ini menjadi daya tarik wisata tersendiri.
Tribunnews.com bersama rombongan wartawan dari Jakarta atas undangan AirAsia Indonesia dan Dinas Pariwisata New South Wales sempat mengunjungi salah satu perkebunan buah peach, plum dan apel.
Buah-buahan tersebut merupakan andalan negeri ini di sektor agribisnis.
Di salah satu kebun milik John di daerah Maroota, para wartawan dipersilakan untuk memetik buah-buahan yang memang sedang siap panen di situ.
Ya sepanjang lahan seluas sekitar 20 hektare, John menanam apel, plum dan peach.
Buah plumnya sudah mulai ranum. Demikian pula peachnya yang berwarna merah kekuningan.
John mempersilakan para pengunjung untuk membeli buah dengan cara memetik sendiri.
Meski sebenarnya buah tersebut untuk kebutuhan ekspor dan pemenuhan di kota besar, namun untuk mendukung wisata, John menjualnya kepada para turis.
Lelaki tersebut juga mempersilakan pengunjung untuk menikmati buah langsung dari pohonnya. Tetapi dia mengingatkan agar memakan habis buah yang telah dicicipi.
A photo posted by Heather Bryant (@trapper_lost) on Sep 14, 2015 at 8:40am PDT
"Silakan petik sendiri, kalau mau dimakan di tempat juga tidak apa-apa. Yang penting kebersihan tetap terjaga," ujarnya.
Kriuk. Buah peach yang matang di pohon terasa renyah di mulut dengan aroma wangi yang khas.
Ia menghargai buah-buahan produksi kebunnya dengan harga antara 4-8 dolar Australia per kilogram.
Setiap panen, jelasnya, John bisa menghasilkan hingga ratusan ton.