Di Mantatimali, misalnya, selain untuk pengamatan gerhana matahari total, wisatawan bisa menikmati paralayang.
Di Gumbasa, wisata gerhana matahari bisa disatukan dengan paket arung jeram di Sungai Gumbasa.
Ia menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan yang akan dilibatkan dalam berbagai kegiatan, mulai dari kelompok usaha kecil dam menengah, kepolisian, hingga para pengusaha hotel.
Pelaku usaha di Kota Palu Alain John Siwy, mengingatkan agar pemerintah mempersiapkan segala kegiatan dengan matang.
Gerhana matahari total menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan kekayaan budaya, potensi ekonomi, dan potensi wisata di Sulteng.
Sejumlah informasi menyebutkan, turis yang akan menyambangi Sulteng berasal dari Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, Singapura, dan Inggris.
Mereka rata-rata menginap hingga empat hari di Kota Palu. (Videlis Jemali)
BERITA REKOMENDASI