Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan
TRIBUNNEWS.COMĀ - Pohon cinta. Itulah orang-orang menyebutnya. Pohon raksasa di tepi Danau Tondano ini menjadi spot favorit warga yang ingin menikmati suasana danau terbesar di Sulawesi Utara ini.
Dinamakan pohon cinta bukan tak beralasan. Nama ini muncul karena pohon ini menjadi tempat muda-mudi yang sedang jatuh cinta untuk nongkrong. Saking seringnya, muncullah istilah pohon cinta di tepi Danau Tondano.
Suasana di pohon cinta ini cocok untuk refreshing. Di tengah hawa sekitar danau yang sejuk, serta pemandangan bukit yang melingkar danau, akan membuat pengunjung betah.
Tak heran, bukan hanya muda-mudi yang pacaran, semua kalangan usia pun sering berkunjung di sini. Anda bisa menikmati suasana dengan angin sepoi-sepoi di pinggir jalan, atau turun ke bawah.
Gesitnya anak-anak berburu uang yang dilempar wisatawan ke Danau Tondano.
Sudah dibuat tanggul untuk wisatawan. Di sampingnya pun ada cafe. Untuk menyempurnakan wisata ke sini, cafe ini menyediakan santapan murah meriah. Dan pasti halal.
Nah untuk ke sini, anda seperti harus menyediakan uang recehan. Sekelompok anak warga sekitar danau akan menggoda anda untuk melemparkan uang di air, dan mereka akan berebut mengambilnya.
Pemandangan yang cukup menghibur, melihat riangnya anak-anak usia Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama berebut uang di air. Ada yang hanya bertelanjang dada, maupun telanjang bulat.
Mereka adalah perenang ulung. Uang yang sudah tenggelam pun hampir dipastikan akan ditemukan. Untuk uang kertas, dipakai batu sebagai pemberat. Anak-anak itu akan terus menggoda anda untuk melemparkan uang.
Dan bak perenang kelas olimpiade, mereka begitu gesit memburu uang yang melayang-layang di air.
Jika berada ke Minahasa, Sulawesi Utara, sempatkan waktu mampir di pohon cinta tepi Danau Tondano ini. Berlokasi di Kelurahan Peloloan, Kecamatan Tondano Selatan, pohon ini sangat muda ditemui.