Laporan Wartawan Tribun Timur, Nurul Adha Islamiah
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kota Makassar sangat terkenal dengan kulinernya.
Tak lengkap rasanya jika bertandang ke kota daeng ini tanpa menyicipi aneka menu khasnya.
Berbagai kuliner andalan kota Makassar adalah coto Makassar, pallu basa, sop konro dan sop saudara.
Kuliner khas Makassar. (Tribun Timur/Nurul)
Keempat menu tersebut di tawarkan di cafe Tanjung Bira hotel Sahid, Jl. Sam Ratulangi Makassar.
Dari lantai satu hotel, pengunjung dapat menyicipi aneka hidangan tradisional dengan harga terjangkau.
Sop saudara misalnya, disajikan dengan cara yang berbeda dari yang lain.
Dipaparkan chef Harmin, ia mengolah bahan bahan sop saudara dari rempah pilihan. Daging yang digunakan adalah daging lokal. Seporsi dibanderol seharga Rp 35 Ribu.
Sekadar informasi, sop saudara pernah dicicipi oleh presiden Joko Widodo ketika makan siang di sebuah restoran di Pangkep, Sulsel.
Menu jagoan lain cafe Tanjung Bira hotem Sahid adalah sop konro.
Sop kondro dibuat dengan bahan iga sapi atau daging sapi. Masakan berkuah warna coklat kehitaman ini biasa dimakan dengan sepiring nasi.
"Proses masaknya memakan waktu kurang lebih 40 menit. Jika bumbu sudah siap. Giliran iga sapi yang dimasak selama satu hingga dua jam. Setelah itu direndam lagi air panas agar iga sapi tidak kering dan tulangnya awet," ungkap Harmin kepada Tribun.
Ketika dihidangkan di meja, aromanya begitu mengundang selera, tekstur daging yang lembut tidak sulit dicerna.
Kentalnya kuah berpadu dengan bawang goreng. Ditawarkan seharga Rp 45 Ribu/Porsi.
Menu tradisional ketiga adalah pallu basa. Pallu basa merupakan masakan sejenis sop yang pembuatannya dengan bahan dasar daging dan jeroan sapi.
Dilihat dari bahan yang digunakan menjadikan sop ini hampir mirip dengan coto.
Hanya saja, dalam pembuatannya dipadukan dengan parutan kelapa sangrai dan juga santan kental, sehingga membuat sop ini memiliki aroma yang khas dengan bumbu racikan di dalamnya.
Untuk rasa tak diragukan lagi, gurih dan nikmat. Ditawarkan seharga Rp 35 Ribu/Porsi.
Yang terakhir adalah coto Makassar.
Coto Maros adalah makanan berkuah yang isinya daging dan jeroan sapi yang direbus hingga memiliki tekstur empuk.
Kemudian diiris- iris seukuran dadu. Ditambahkan dengan kuah yang terdiri atas campuran rempah-rempah dan bumbu kacang.
Pengunjung punya pilihan jika tak mau jeroan sapi, tinggal bilang saja pada penjualnya. Tersedia daging, jantung, paru dan masih banyak lagi.
Rasanya begitu lezat di lidah penikmatnya. Potongan daging berbentuk dadu tenggelam dalam kuah coto yang kental. Ditawarkan seharga Rp 35 Ribu/Porsi.
Public Relation hotel Sahid Jaya Makassar, Leonora Y Matulessy mengungkapkan konsep tradisional dalam hal pelayanan.
"Di sini pelayanannya serba tradisional. Penamaan meeting room, penamaan restoran, hingga menu semua khas Sulsel," ucapnya pada Tribun.
Terletak di Jl. Sam Ratulangi Makassar, dapat diakses dengan berbagai kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Begitu pula dengan angkutan umum. Dapat memilih mobil angkutan umum dengan kode J. Tarif Rp 5 Ribu.
Menu tradisional dengan harga terjangkau di hotel Sahid menepis anggapan bahwa makanan hotel memiliki harga selangit. (*)