Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Saat jalan-jalan alias traveling, mie instan sering jadi andalan santapan pada kondisi darurat.
Sifatnya yang praktis, mudah disajikan, cukup dituang air panas, membuatnya jadi andalan.
Tapi jangan kebanyakan, bahaya!
Ada beragam merek mie instan di pasaran, dengan aneka pilihan rasa. Sehingga tidka heran kalau hampir semua orang menggemarinya.
Dari mulai anak-anak, hingga orang dewasa. Tapi dibalik rasanya yang lezat, porsinya yang cukup mengenyangkan, serat cara penyajiannya yang mudah, ternyata efek yang ditimbulkan setelah mengonsumsi mie instan bagi tubuh sangat tidak baik.
A photo posted by @fiska09 on Jan 22, 2016 at 10:28pm PST
Berikut penjelasan mengenai bahaya mengonsumsi mie instan tersebut.
- Bahaya pertama adalah meningkatkan resiko pada perubahan metabolik yang dikaitkan dengan penyakit jantung dan stroke.
Perempuan di Korea Selatan yang banyak mengonsumsi mie instan memiliki kondisi tubuh yang dikenal dengan sindrom metabolik.
Mereka memiliki tekanan darah yang tinggi atau kadar gula darah yang tinggi, sehingga resiko terkena penyakit jantung, stroke, dan diabetes juga meningkat.
- Bahaya kedua, orang yang suka mengonsumsi mie instan, tubuhnya jadi lebih sedikit menyerap nutrisi penting seperti protein, kalsium, fosfor, zat besi, kalium, vitamin A, niacin, dan vitamin C dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsi mie instan.
Ini semua disebabkan karena mie instan mengandung tinggi garam, tinggi kalori, lemak jenuh yang tidak sehat, juga tinggi natrium.
Khusus tentang natrium, penelitian di Malaysia menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi natrium bukan hanya dikaitkan dengan penyakit seperti penyakit jantung dan stroke, namun juga dengan kerusakan ginjal.
Jadi, buat Anda yang suka sekali mengonsumsi mie instan, mulai sekarang lebih baik dikurangi atau tidak berhenti sama sekali mengonsumsinya. (SCI/ dari berbagai sumber)