News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Benarkah Paket "Wisata Malam" yang Sebabkan Turis Asing Lebih Menyukai Bangkok daripada Bali?

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kuil Wat Arun di Bangkok, Thailand.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemudahan akses dengan adanya penerbangan langsung dan kuliner yang dikenal di seluruh dunia.

Dua faktor ini yang disebut-sebut menjadi alasan Bangkok paling banyak dikunjungi wisatawan mancanegara dibandingkan dengan Bali.

Menurut Indeks Destinasi Asia Pasifik perdana dari MasterCard, Bali berada di peringkat sembilan sebagai destinasi yang banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara yaitu sebanyak 7,2 juta pada tahun 2015.


"Potensi Thailand sudah dikenal di luar negeri. Mereka lebih unggul dari sisi kuliner. Bisa dilihat banyaknya restoran-restoran Thailand di luar negeri," kata Pengamat Pariwisata, Ida Bagus Sura Kusuma saat dihubungi KompasTravel di Jakarta, Kamis (4/2/2016) malam.

Laki-laki yang akrab disapa dengan Gus Lolec ini juga menyebutkan Bangkok menjadi unggul karena adanya penerbangan langsung.

Ia menyebutkan kuantitas penerbangan langsung dari negara-negara di luar Thailand lebih banyak dibandingkan Bali.

"Mereka unggul direct flight dari Eropa ke Thailand dan dari negara-negara lain. Kalau ke Bali, wisatawan harus ke Kuala Lumpur dulu atau ke Singapura dulu. Wisatawan kan lelah kalau harus transit," jelas Lolec yang juga menjabat Direktur PT Pacific World Nusantara tersebut.

Terkait dengan stigma wisata malam di Bangkok, Gus Lolec juga sedikit menjelaskan tentang pengaruh tersebut.

Ia mengatakan Thailand memiliki kebijakan tersendiri untuk wisata malam di sana.

"Mereka juga diunggulkan wisata seks. Ada wisatawan dari Jerman, Australia, dan negara-negara Eropa. Dan memang di sana kebebasan seks luar biasa. Kita bisa menonton pertunjukan-pertunjukan (dewasa)," tambahnya.

Sementara, Ketua Umum DPP Indonesia Congress and Convention Association (INCCA), Iqbal Alan Abdullah menjelaskan keberadaan restoran Thailand mempengaruhi promosi pariwisata Thailand.

Ia menyebutkan Indonesia masih belum memiliki branding yang kuat dari segi kuliner.


KOMPAS.COM/NI LUH MADE PERTIWI F
Tom Yam Seafood di restoran Chareon Seafood, Bangkok, Thailand.

"Thai restoran itu bukan cuma satu atau dua. Bisa empat di satu kota. Misalnya Los Angeles (Amerika Serikat) bisa ada empat. Hampir di bandara-bandara di negara besar ada restoran Thailand. Kalau Indonesia, hanya satu paling. Itu pun, namanya numpang sama makanan China," ungkap Iqbal saat dihubungi KompasTravel di Jakarta, Kamis (4/2/2016) malam.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini