Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Kementerian Luar Negeri Pemerintah Singapura melalui Konsulat Jenderal Republik Singapura di Medan dan Singapore Cooperation Program (SCP) mengundang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh untuk ikut serta dalam rangkaian acara Pengembangan Kapasitas Aparatur Daerah.
Sarung made in Aceh, oleh-oleh wisata reliji dari Bumi Serambi Mekkah. (Serambi Indonesia/Nurul)
Acara bertajuk ‘Capacity Building Program’ Bidang Tata Kelola dan Pemasaran Pariwisata ‘Tourism Marketing and Management’ tersebut digelar selama lima hari (1-5/2/2016) di Village Hotel Bugis, Singapura.
Acara ini diikuti puluhan peserta yang juga melibatkan Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi (Dishubkominfo) Aceh Bidang Tata Kelola Kepelabuhan, khususnya pelatihan program’Port Management’ baik dari tingkat provinsi maupun dari kabupaten/ kota.
Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani, menyatakan, peserta program pengembangan kapasitas ini tidak hanya belajar tentang keberhasilan industri pariwisata dan berkunjung ke objek-objek wisata unggulan di Singapura.
Para peserta diharapkan mampu belajar dari keberhasilan industri pariwisata Singapura yang sampai hari ini jumlah kunjungan wisatawannya sudah mencapai 12 juta wisatawan.
Aceh juga dapat belajar dari negara kecil yang berpenduduk sekitar 5,3 juta jiwa (2015) ini bagaimana menciptakan strategi marketing yang baik dan terarah, khususnya keberhasilan branding wisatanya ‘Uniquely Singapore’ (2004-2010) dan ‘YourSingapore’ (2010-2016).
Inilah sensasi tak terlupakan ketika berfoto di tugu nol kilometer, 12 meter di bawah permukaan laut Pulau Weh di Sabang. (Serambi/Nurul)
Rahmadhani juga menambahkan, selama ini pasar wisatawan Aceh adalah beberapa negara ASEAN, khususnya Malaysia dan Singapura.
Kedua negara tersebut selalu berada dalam lima besar negara kunjungan wisatawan ke Aceh.
Adapun beberapa paket wisata unggulan yang ditawarkan seperti paket wisata Ramadhan, paket wisata Idul Adha, paket wisata Tsunami, paket wisata Qurban, dan lainnya.
“Semoga industri pariwisata Aceh semakin berkembang dan maju dengan semakin baiknya SDM aparatur di daerah melalui berbagai kegiatan pelatihan, keterampilan dan pengembangan kapasitas melalui kerjasama dengan berbagai negara yang berhasil membangun sektor pariwisata sebagai sektor unggulan di negara tersebut, seperti Singapura,” harapnya.