News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Sumut

Destinasi Wisata Religi di Medan: Ada Empat Rumah Ibadah Megah yang Tak Pernah Sepi

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masjid Raya Medan atau Al Mashun, di Jalang Sisingamangaraja Medan, Sumut.

Laporan Wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Medan adalah kota multikultural yang jadi tempat tinggal berbagai etnis dan agama.

Jika anda menyukai wisata religi antaragama, ada destinasi 4 bangunan rumah ibadah dengan arsitektur unik nan megah.

Tak heran, ibu kota Sumatera Utara ini layak dijadikan destinasi wisata religi.

 1.Masjid Raya berlokasi di Jalan Sisingamangaraja, Medan, Simpang Yuki Simpang Raya.
 

Kemegahan masjid yang berada di jantung Kota Medan ini jadi buah bibir bagi siapa saja yang melihat.

Dibangun pada 1906, bangunan mesjid hingga ornamennya masih saja utuh dan kuat.


Tidak ada warna pudar di cat bangunannya, dan tidak berkarat di tiap lekuk ornamennya.

Mesjid ini sangat dirawat oleh masyarakat.
 

Warisan kerajaan Islam Melayu Deli sampai sekarang masih menjadi kebanggaan masyarakat muslim Medan dan Sumatera Utara.

Masjid Raya Medan juga sebagai salah satu masjid bersejarah di Indonesia.
 

Masjid Raya Medan ini selalu ramai dikunjungi umat muslim untuk beribadah atau sekedar beritikaf siang atau malam.

Khususnya di sholat Jumat, saf belakang hingga halaman mesjid bisa dipenuhi jamaah.
 

Apalagi kalau bulan Ramadan, pintu Masjid Raya Medan nyaris tidak ditutup selama 24 jam.

Masjid Raya Al Mashun merupakan sebuah masjid yang terletak di Medan, Indonesia.

Masjid ini dibangun pada tahun 1906 dan selesai pada tahun 1909.

Gaya arsitekturnya khas Timur Tengah, India dan Spanyol.

Masjid ini berbentuk segi delapan dan memiliki sayap di bagian selatan, timur, utara dan barat.
 

Sultan Ma’mum Al Rasyid Perkasa Alam sebagai pemimpin Kesultanan Deli memulai pembangunan Masjid Raya Al Mashun pada tanggal 21 Agustus 1906 (1 Rajab 1324 H).

Keseluruhan pembangunan rampung pada tanggal 10 September 1909 (25 Sya‘ban 1329 H) sekaligus digunakan ditandai dengan pelaksanaan sholat Jum’at pertama di masjid ini.

2. Gereja Graha Maria Annai Velangkani

Gereja ini terletak di Kecamatan Tuntungan, Kelurahan Tanjung Selamat, di Jalan Sakura III, dekat Perumahan Taman Sakura Indah, Medan.


Desain interior di dalam Gereja Graha Maria Annai Velangkani, Medan, yang bernuansa kuil India. (Tribun Medan/Silfa)

Uniknya, bangunan ini dilihat sepintas tidak mirip dengan gereja.
 

Justru mirip dengan kuil Hindu yang ada di India.

Di dalamnya pun ternyata terdapat relief-relief dan patung yang mirip dengan patung yang ada di kuil India.
 

Setelah ditelusuri, ternyata semua itu karena dibangun oleh pastur asal India.
 

Tapi ornamen dan pewarnaan dilakukan oleh tangan-tangan amatir umat Katolik.

Tidak ada penyokong dana tetap, tidak ada profesional kontraktor, juga tidak ada seniman profesional.

Gereja ini masih terbilang gereja baru, sebab dibangun pada tahun 2001.

Pastor James Barataputra, seorang pastor Jesuit yang pertama kali mempelopori berdirinya gereja ini setelah terinspirasi dari keajaiban-keajaiban hadirnya Bunda Maria di desa Velangkanni, Tamil Nadu, India.
 

Gereja Maria Annai Velangkanni dibangun di dekat kompleks perumahan Sakura Indah, Tanjung selamat, Medan, Sumatera Utara.

Gereja yang diresmikan oleh Uskup Medan, Mgr. Pius Batubara ini menyimpan banyak keajaiban seperti mata air yang ditemukan di bawah patung bunda Maria segera setelah peletakan batu pertama.
 

3. Kuil Shri Mariamman


Kuil Shri Mariamman. (Tribun Medan/Silfa)

Kuil ini adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan, Indonesia.

Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali.

Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling.

Kuil yang menstanakan lima dewa, masing-masing Dewa Siwa, Wisnu, Ganesha, Dewi Durga (Kali), dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco, Lila Marimutu.

Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram, yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura.
 

penduduk India terbesar di Sumatera, di sana juga terdapat sebuah kuil yang bernama Sri Mariamman yang unik berwarna kuning keemasan  untuk penduduk sekitar berdoa.
 

Jika diamati, dindingnya dihiasi oleh patung para dewa-dewa.

Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram, yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan.
 

4. Maha Vihara Maitreya.

Vihara ini terbesar di Indonesia.

Dindingnya kaya akan ukiran gambar budha hingga patung budha.
 

Maha Vihara Maitreya memiliki lahan seluas 4,5 hektar.

Vihara ini dibangun di dalam kompleks Perumahan Cemara Asri, Jl Boulevard Utara, Medan.
 

Sesuai dengan namanya, Maitreya, Vihara ini memang sangat kental dengan ajaran Buddha Maitreya yang mengajarkan cinta kasih semesta.
 

Jika masuk ke bagian dalam, wisatawan bisa melihat interior megah dan patung Budha yang berbalut warna emas berada di ruang utama. Uniknya, vihara ini terbuka untuk umum dan biaya masuknya gratis.
 

Kemegahan vihara ini menjadi magnet yang mendatangkan wisatawan tidak hanya di dalam kota tetapi juga luar kota hingga wisatawan mancanegara.
 

Ashi, pengurus Vihara Maha Vihara Maitreya menuturkan pengunjung bukan hanya kalangan tionghoa atau beragama Budha, tetapi semua kalangan, agama dan semua usia bisa datang dan berfoto di area yang diperbolehkan berfoto.

Wisatawan banyak juga datang dari luar kota dan mancanegara.
 

"Pengunjung hanya tak boleh ribut jika ada yang sedang sembahyang. Dan tetap menjaga kebersihan area vihara," katanya.
 

(Sil/tribun-medan.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini