News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lokasi Anggrek Raksasa di Kebun Raya Bogor Sepi Pengunjung, Padahal Bunga Itu Sedang Mekar

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggrek raksasa yang saebenarnya bernama anggrek tebu atau anggrek macan, mekar di Kebun Raya Bogor hanya selama 2 bulan dalam kurun waktu 2 tahun sekali.

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Anggrek merupakan salah satu bunga endemik Indonesia, tetapi popularitasnya tidak begitu tinggi di negerinya sendiri.

Orang Indonesia dipandang memiliki ketertarikan yang rendah terhadap bunga-bunga langka termasuk anggrek.

Hal tersebut dikatakan Sofi, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Kebun Raya Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat.

Ia khusus menangani anggrek dan bunga raflesia.

Padahal, lanjutnya, Indonesia menjadi urutan kedua yang memiliki populasi anggrek terbanyak setelah Brazil.

“Anggrek di Indonesia kurang diminati oleh orang Indonesia-nya sendiri. Jarang ada yang tahu anggrek, kalau tidak dipublikasikan. Paling hanya penggemar atau pemerhati tertentu,” ujar Sofi, saat dihubungi KompasTravel, Senin (8/2/2016).

Dari ribuan pengunjung yang mendatangi Kebun Raya Bogor pada Senin (8/2/2016), kawasan anggrek raksasa yang tengah mekar tampak sepi pengunjung.

Pengunjung yang melewati jalan tersebut mayoritas tidak mengetahui terdapat tumbuhan endemik langka yang sedang mekar di atasnya.

“Jarang yang tahu anggrek ini, padahal udah banyak sekali koran atau TV yang meliput. Mayoritas yang lihat dari Bogor-Jakarta, kadang ada bule juga yang tanya-tanya,” ujar Ujang, penjual es krim persis di seberang anggrek raksasa tersebut, saat ditanya KompasTravel, Senin (8/2/2016).

 
KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia - Pengunjung Kebun Raya Bogor yang ada di sekitar lokasi anggrek raksasa. 

Banyaknya sekolah atau lembaga yang mengadakan acara di KRB pun tidak menjadikan anggrek kebanggaan Indonesia ini menjadi populer.

Pasalnya tidak ada edukasi dari pihak sekolah atau lembaga selaku penyelenggara acara di KRB mengenai tanaman-tanaman langka di sini. 

Seperti yang dikatakan Fandi, seorang siswa SMP di Bogor yang sedang mengadakan acara dari sekolahnya persis di taman samping anggrek itu tumbuh.

“Gak tahu tentang anggrek ini. Soalnya kita ke sini juga mau ikut acara sekolah, bukan lihat-lihat tanaman. Gak ada yang kasih tahu juga dari sekolah,” ujar Fandi, saat melintas di bawah pohon anggrek raksasa KRB.

Pihak KRB mengaku telah melakukan upaya-upaya untuk mengenalkan anggrek kepada masyarakat, terutama pengunjung.

Terlepas dari efektif atau tidaknya upaya tersebut, salah satunya promosi lewat situsonline, seperti yang dikatakan Sofi.

“Dari KRB sampai saat ini telah mengusahakan beberapa upaya untuk lebih memperkenalkan anggrek. Ada dari web KRB, ada juga wisata flora yang kita pernah buat,” jelas Sofi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini